Menu
in ,

100 Nelayan Magelang Dilatih Hasilkan Produk Olahan Ikan

100 Nelayan Magelang Dilatih Hasilkan Produk Olahan Ikan

FOTO : IST

Pajak.com, Magelang – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar pelatihan untuk 100 nelayan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Program ini dilakukan agar nelayan bisa mengolah ikan menjadi aneka produk olahan, seperti sambal tomat lele, kaki naga, dan bakso ikan. Nelayan juga dilatih untuk menghasilkan dan mengemas produk unggulan daerah, yaitu ikan lele dan nila.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Lilly Aprilya Pregiwati mengungkapkan, meskipun jumlah produksi perikanan budidaya di Kabupaten Magelang cukup tinggi, namun angka konsumsinya masih rendah.

KKP mencatat, di tahun 2019 angka produksi ikan untuk komoditas ikan lele dan nila mencapai lebih dari 5.000 ton per tahun, sementara angka konsumsi ikan hanya sebesar 19,71 kilogram (kg)/kapita/tahun. Angka ini jauh di bawah angka konsumsi ikan Provinsi Jawa Tengah, yaitu sebanyak 33,71 kg/kapita/tahun dan AKI nasional yakni 54,49 kg/kapita/tahun.

“Diversifikasi produk olahan ikan di Kabupaten Magelang ini masih cukup awam, padahal potensi budidayanya melimpah. Masyarakat perlu dilatih mengolah produk perikanan di daerahnya menjadi produk yang bernilai tambah sekaligus meningkatkan konsumsi ikan masyarakat,” kata Lilly, melalui melalui siaran yang diterima Pajak.com.

Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja mengatakan, pelatihan 100 nelayan di Kabupaten Magelang ini juga sebagai ajang sosialisasi manfaat konsumsi ikan di tengah pandemi. Sebab ikan merupakan bahan pangan kaya gizi yang mampu menjaga daya tahan tubuh. Bahkan, omega 3 yang terkandung di dalam ikan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya.

“Ikan mengandung protein tinggi dan asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Di samping itu, nilai biologisnya mencapai 90 persen, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Gizinya yang tinggi juga berperan dalam mencegah stunting,” jelas Sjarief.

Di samping itu, Sjarief menyatakan, pelatihan ini koheren dengan program prioritas pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang terampil, berpengetahuan, dan tanggap teknologi.

“Melalui serangkaian pelatihan, KKP berupaya membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, dan berwawasan luas di bidang kelautan dan perikanan. Hal ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam membangun SDM yang terampil dan berdaya saing,” katanya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version