in ,

Pegadaian Ikuti Asesmen Pelopor Transformasi Digital

Pegadaian Ikuti Asesmen Transformasi Layanan Digital

Pajak.com, Jakarta – PT Pegadaian (Persero) terpilih untuk menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor jasa keuangan yang dipersiapkan menjadi pelopor revolusi industri 4.0 oleh Kementerian Perindustrian. Pencapaian ini satunya karena Pegadaian dinilai mampu melakukan transformasi layanan digital.

Kepada Pajak.com, Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Pegadaian Basuki Tri Andayani mengatakan, pelayanan aplikasi digital per 31 Desember 2020 mencapai 2,1 juta akun. Para nasabah ini melakukan transaksi sebanyak 3,4 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,1 triliun. “Terpilihnya pegadaian salah satunya karena kami layanan digital terus berkembang. Ada lima aspek penilaian,” kata Basuki, Sabtu Pagi (6/2).

Lima aspek penilaian oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, meliputi manajemen dan organisasi, SDM dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasi perusahaan. INDI 4.0 akan menjadi alat untuk mengukur kesiapan industri dalam bertransformasi.

Baca Juga  Jokowi: Saham Freeport Naik 61 Persen, 80 Persen Pendapatannya Masuk ke Negara

Untuk mengikuti tahapan asesmen, Pegadaian melakukan Kick Off Assessment INDI 4.0 yang dihelat oleh Kementerian Perindustrian sebagai asesor pada Jumat (5/2). Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto mengatakan, asesmen ini merupakan efek ganda dari inovasi yang dijalankan. Sebab sejatinya transformasi digital adalah kebutuhan perusahaan dalam bersaing di industri keuangan.

“Maka kami berperan aktif mengikuti asesmen ini. Kami berharap asesmen ini berjalan dengan baik sesuai harapan, sehingga Pegadaian menjadi perusahaan jasa keuangan pertama di lingkungan BUMN yang lolos asesmen INDI 4.0. Di samping itu kami juga akan mendapatkan masukan berdasarkan hasil asesmen dalam melakukan pengembangan secara berkelanjutan”, ucap Kuswiyoto.

Era industri 4.0 turut menciptakan peluang mengembangkan produk baru sesuai dengan potensi perusahaan, kebutuhan masyarakat, dan perkembangan teknologi.

Baca Juga  Jokowi dan Menlu Tiongkok Bahas 4 Isu Penting Ini

“Perusahaan tetap mengembangkan produk berbasis gadai sebagai bisnis inti, sekaligus meningkatkan komposisi bisnis non-gadai. Kami juga mendorong regenerasi demografi nasabah ke arah nasabah pada segmen milenial,” kata Kuswiyoto.

Seperti yang diketahui, Pegadaian telah menciptakan produk berbasis digital seperti Pegadaian Digital Sistem; Gadai Efek (Gadai Saham), G-Cash (Virtual Account Pegadaian); Gadai on Demand (pick up & delivery barang yang ditujukan bagi nasabah yang tidak sempat datang ke Pegadaian); dan melakukan perluasan segmen dengan bekerjasama dengan beberapa perbankan di Indonesia.

Selain itu, untuk menggaet nasabah milenial, Pegadaian telah bekerja sama dengan beberapa e-commerce di Indonesia untuk program Tabungan Emas.

“Titik terpenting dalam proses pengembangan teknologi dan digitalisasi ini adalah bagaimana mengintegrasikan keseluruhan aplikasi baik disisi front end maupun back end yang akan memberikan experience yang baik bagi pelanggan baik internal maupun eksternal,” tutup Kuswiyoto.

Baca Juga  Moeldoko: Penerapan Perdagangan Karbon Harus Berjalan Optimal Sebelum Oktober 2024

 

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *