in ,

MILENIAL SEBAGAI PENGUAT EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA

MILENIAL SEBAGAI PENGUAT EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA
FOTO : IST

Perkembangan sistem pembayaran berinovasi dari tahun ke tahun dampak dari kemajuan teknologi informasi, seiring dengan kemajuan sistem digitalisasi jasa keuangan dan instrumen-instrumen transaksi pembayaran. Inovasi sistem pembayaran pada awalnya sistem manual/konvensional harus membawa fisik uang dan ikut antrian di loket pembayaran bank, kemudian berinovasi menjadi sistem pembayaran dengan instrumen non tunai memakai APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu) seperti kartu ATM/Debet dan kartu kredit, kini telah bertransformasi dengan inovasi terbaru yaitu digitalisasi sistem pembayaran dengan model uang elektronik (e-electronic).

Era pandemi juga membawa dampak perubahan yang cukup besar bagi kegiatan transaksi yang ada di Indonesia terutama bagi kaum milineal sendiri. Karena kaum milineal merupakan generasi yang dikenal selalu melakukan kegiatan yang praktis dan mudah, adanya transaksi digital ini di sambut baik oleh mereka hal itu juga memunculkan istilah “cashless society” bagi kaum milienial, karena semenjak banyaknya bermunculan dompek digital/bank digital para kaum milineal malas membawa uang cash.

Cashless society adalah sebutan yang merujuk pada masyarakat yang dalam bertransaksi, tidak lagi menggunakan uang fisik, melainkan melalui perpindahan informasi finansial secara digital. Dalam bertransaksi sehari-hari, masyarakat tidak menggunakan uang nyata, melainkan uang digital (Bintarto, 2018). Dompet digital adalah jenis akun prabayar yang dilindungi dengan kata sandi di mana pengguna dapat menyimpan uang untuk setiap transaksi online, seperti pembayaran untuk makanan, belanja barang online, dan tiket penerbangan. Dompet digital bisa di unduh secara gratis melalui smartphone setiap orang (Rosmayanti, 2019). Dompet digital telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat dimana dalam waktu seminggu sekitar satu hingga dua kali menggunakan pembayaran transaksi mencapai 68%. Dari kegiatan transaksi tersebut di dominasi oleh kaum milineal sendiri yang tentunya berdampak baik bagi kegiatan usaha di Indonesia.

Peluang besar ekonomi digital Indonesia didukung sejumlah faktor. Indonesia merupakan negara yang memiliki total penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta atau 70,7 persen dan sebagian besarnya merupakan Generasi Z dan Generasi Milenial.

Seperti yang di sampaikan oleh “Nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 124 Milliar pada tahun 2025. Dari besarnya potensi tersebut, pelaku usaha, ilmuwan, peneliti, pelajar dan seluruh stakeholder pengembangan ekonomi digital diharapkan mampu memanfaatkan peluang untuk mengembangkan digitalisasi lebih luas. Tidak hanya menjadi target pasar asing tetapi juga menjadi pemain yang diperhitungkan di tingkat global,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Milenial disini, dapat disimpulkan berperan besar menjadi sumbangsih kegiatan perekenomian digital di Indonesai untuk mencapai target nilai transaksi ekonomi digital yang terjadi di Indonesia.

Sumber refrensi :

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4707688/begitu-besar-nilai-transaksi-ekonomi-digital-ri-diramal-tembus-usd-124-milliar-di-2025

https://money.kompas.com/ad/2021/12/22/101958126/penggunaan-bank-digital-di-tangan-milenial?page=all

Haryati, Dini. (2021). Fenomena Cashless Society pada Generasi Milenial dalam Menghadapi Covid-19. Copyright © 2019 BIEJ: Business Innovation & Entrepreneurship Journale-ISSN : 2684-8945

Karya oleh : Kadek Diyah Putri Utami Wirawati

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *