in ,

Realisasi Penerimaan Pajak Tumbuh 15,3 Persen

Di kesempatan yang sama, Dirjen Pajak Suryo Utomo mengatakan, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap optimistis dapat meraih target penerimaan pajak meskipun waktu yang tersisa hanya sekitar satu bulan. DJP akan berupaya menggenjot kegiatan rutin untuk mengoptimalkan penerimaan, antara lain melalui kegiatan pengawasan pembayaran masa (PPM), kegiatan pengawasan kepatuhan material (PKM), dan dinamisasi pembayaran angsuran pajak.

“Kami di sini tetap berusaha mencoba untuk memenuhi target penerimaan pajak sesuai yang diamanatkan dalam UU APBN 2021. Pengawasan tersebut utamanya dilakukan kepada Wajib Pajak dari sektor-sektor strategis yang telah pulih dari pandemi COVID-19 dan berkontribusi besar terhadap penerimaan pajak. Sektor yang tumbuh di tahun ini, ada industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan,” jelas Suryo.

Baca Juga  DJP: NIK Sudah Terintegrasi, Tarif PPh Lebih Tinggi Tak Berlaku

Selain pajak, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sampai dengan akhir Oktober 2021 juga tercatat positif, yakni mencapai Rp 349,2 triliun atau 117,1 persen dari target dalam APBN 2021. Capaian realisasi PNBP yang tumbuh 25,2 persen ini utamanya didorong oleh kenaikan penerimaan sumber daya alam (SDA) sebesar Rp 111,18 triliun, PNBP lainnya, dan pendapatan badan layanan umum (BLU).

Sementara, realisasi bea dan cukai mencapai Rp 205,78 triliun atau 95,73 persen dari target APBN. Kinerja yang tumbuh 25,47 persen ini disumbang dari komponen penerimaan cukai yang tumbuh 10,3 persen, bea masuk tumbuh 16,83 persen, dan bea keluar tumbuh 868,61 persen.

Baca Juga  Langkah-Langkah Membuat File CSV Pajak

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *