in ,

Pemerintah: Aturan Visa Bebas Pajak bagi “Digital Nomad”

Data itu juga didukung oleh beberapa survei yang mengatakan kalau Bali berada di “top of mind” dari 95 persen pada pengembara digital yang ambil bagian.

“Dulu, tiga S adalah sun, sea, and sand (matahari, laut, dan pasir). Kami memindahkannya ke serenity, spirituality, and sustainability (ketenangan, spiritualitas, dan keberlanjutan). Dengan cara ini kita mendapatkan kualitas yang lebih baik dan dampak yang lebih baik bagi perekonomian lokal,” katanya.

Dengan adanya wisata ekologis, acara olahraga, ditambah dengan visa lima tahun khusus untuk pekerja jarak jauh; Sandiaga optimistis akan membawa 3,6 juta pelancong luar negeri akan kembali ke nusantara. Ia pun berharap Indonesia bisa menarik lebih banyak wisatawan yang memiliki waktu tinggal (length of stay) yang panjang.

Baca Juga  Kanwil DJP Jaksus dan Politeknik Jakarta Internasional Teken Kerja Sama Inklusi Perpajakan

Long term visa ini mungkin bisa diterbitkan selama lima tahun dan diharapkan mampu menarik pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dengan lama tinggal yang jauh lebih panjang dan jumlah kualitas belanjanya bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal,” ujar Sandiaga.

Di sisi lain, Sandiaga juga mengatakan bahwa visa khusus ini akan menyasar kalangan silver economy atau wisatawan senior.

Long term visa, kami harapkan menyasar silver economy, adalah WNA yang mungkin saat musim dingin memiliki preferensi untuk tinggal di Bali atau destinasi lainnya di Indonesia karena memiliki iklim yang lebih bersahabat,” sambungnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  “Stakeholder” Kanwil DJP Jakbar Kompak Ajak Masyarakat Lapor SPT

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *