“No Tax on Tips” Ala Trump Vs. Harris, Apa Beda dan Dampaknya?
Pajak.com, Washington D.C. – Dalam persaingan ketat kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), satu isu mengejutkan yang menjadi pusat perhatian adalah Pajak Penghasilan (PPh) atas tip atau pajak tip bagi pekerja layanan. Mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris, kedua kandidat yang mewakili Partai Republik dan Demokrat, sama-sama mendukung penghapusan pajak ini. Namun, di balik kesepakatan tersebut, terdapat perbedaan signifikan dalam pendekatan mereka, yang bisa berdampak besar bagi pekerja layanan di seluruh AS.
Usulan Pajak Tip dari Trump dan Harris: Apa Bedanya?
Donald Trump menjadi yang pertama mengusulkan penghapusan pajak atas tip dalam sebuah rapat umum di Las Vegas pada bulan Juni lalu. Ide ini muncul setelah Trump mendengar keluhan dari seorang pelayan tentang beban pajak yang harus ditanggungnya.
Kala itu, Trump berjanji akan segera menghapus pajak federal atas tip, sehingga pekerja layanan dapat menyimpan lebih banyak penghasilan mereka. Namun, kritik mengatakan bahwa kebijakan ini bisa dimanfaatkan oleh pekerja berpenghasilan tinggi untuk menghindari pajak dengan mengklasifikasikan ulang komisi dan bonus mereka sebagai tip.
Tidak lama kemudian, Wakil Presiden Kamala Harris mengikuti jejak Trump dengan mendukung penghapusan pajak atas tip. Dalam sebuah rapat umum di Nevada akhir pekan lalu, Harris mengumumkan bahwa ia akan bekerja sama dengan Kongres AS untuk merumuskan undang-undang yang memastikan keringanan pajak atas tip ini ditujukan pada pekerja berpenghasilan rendah hingga menengah, serta mencakup peningkatan upah minimum. Tim kampanye Trump pun segera memberi Harris julukan “Copy Cat Kamala”.
“Ketika saya menjadi presiden, kami akan melanjutkan perjuangan kami untuk keluarga pekerja di AS, termasuk menaikkan upah minimum dan menghapus pajak atas tip bagi pekerja layanan dan perhotelan,” kata Harris dalam pidatonya di Nevada, dikutip Pajak.com, Rabu (14/08).
Baik Kamala Harris maupun Donald Trump mengatakan bahwa mereka ingin menghapus pajak federal atas tip, tetapi pendekatan mereka berbeda. Rencana Trump menjanjikan keringanan pajak secara langsung, tetapi menimbulkan kekhawatiran bahwa hal ini akan lebih menguntungkan para pekerja berpenghasilan lebih tinggi.
Rencana Harris, meskipun lebih lambat karena harus melalui proses legislatif AS, lebih terarah dan mencakup peningkatan upah minimum. Pekerja layanan dapat merasakan manfaat dari kedua rencana ini, tetapi perbedaan terletak pada seberapa cepat manfaat tersebut tiba dan siapa lagi yang mungkin mendapat keuntungan dari kebijakan tersebut.
Kontras antara rencana mereka menyoroti strategi yang berbeda. Trump menawarkan pemotongan pajak cepat, sementara Harris mendorong bantuan yang lebih terarah dan peningkatan upah. Bagi pekerja layanan, pilihan ini dapat memengaruhi gaji langsung mereka dan keamanan finansial jangka panjang.
Mengapa Isu Pajak Tip Menjadi Penting?
Isu ini menjadi sorotan karena Nevada, negara bagian yang dikenal dengan kasino Las Vegas, adalah medan pertempuran penting dalam pemilu AS. Restoran dan hotel di Nevada mempekerjakan lebih dari 20 persen tenaga kerja, banyak di antaranya bergantung pada tip sebagai sumber pendapatan utama. Dengan kedua kandidat mengumumkan dukungan mereka terhadap penghapusan pajak tip di negara bagian ini, jelas bahwa mereka berusaha menarik perhatian para pekerja layanan, seperti pelayan restoran, bartender, penata rambut, hingga sopir taksi.
Partai Republik, yang sejak lama mendukung pajak yang lebih rendah, mengadopsi usulan ini sebagai bagian dari platform partai resmi mereka, dan beberapa rancangan undang-undang kini beredar di Kongres AS, didukung oleh kelompok lobi restoran. Beberapa Demokrat juga menyatakan dukungan mereka—termasuk Presiden Joe Biden, yang juru bicaranya mengatakan bahwa ia mendukung ide ini sehari setelah Harris mendukung rencana tersebut.
Aturan Pajak Tip Saat Ini dan Dampaknya
Saat ini, pekerja layanan diharuskan melaporkan semua tip yang melebihi 20 dollar AS per bulan kepada pemberi kerja, yang kemudian dikenakan pajak oleh pemerintah federal melalui pajak tip dan pajak gaji. Pada tahun fiskal 2018, warga AS melaporkan 38 miliar dollar AS dalam pendapatan tip kepada pemerintah federal, dengan rata-rata lebih dari 6 ribu dollar AS per Wajib Pajak.
Namun, dampak finansial dari penghapusan pajak tip masih belum jelas. Beberapa usulan di Kongres AS hanya fokus pada penghapusan PPh atas tip, sementara yang lain mencakup penghapusan PPh atas tip dan pajak gaji.
Badan riset pajak Tax Foundation memperkirakan bahwa perubahan ini bisa menelan biaya setidaknya 107 miliar dollar AS selama satu dekade. Meskipun begitu, ada kekhawatiran bahwa kebijakan ini akan secara tidak adil memindahkan beban pajak kepada pekerja yang tidak menerima tip, serta mendorong praktik pemberian tip ke profesi baru, yang bisa berdampak lebih besar dari yang diperkirakan.
Setali tiga uang, Committee for a Responsible Federal Budget (CRFB) juga mengungkapkan bahwa rencana penghapusan PPh atas tip dan kenaikan upah minimum yang diusulkan Harris diperkirakan akan meningkatkan defisit anggaran negara sebesar 100 hingga 200 miliar dollar AS dalam kurun waktu sepuluh tahun. Estimasi sebelumnya menunjukkan bahwa penghapusan pajak tip dan pajak gaji akan mengurangi pendapatan Negeri Paman Sam ini sebesar 150 hingga 250 miliar dollar AS antara Tahun Fiskal 2026 dan 2035.
“Kehilangan pendapatan ini akan sekitar setengahnya jika hanya pajak tip yang dihapuskan, dan sedikit lebih rendah jika pengecualian ini diterapkan bertahap untuk penghasilan yang lebih tinggi,” kata CRFB dalam analisisnya yang dirilis pada Senin (12/08).
Comments