in ,

Komitmen Pajak Karbon Indonesia di Forum Menkeu G20

Untuk itu, menurut Sri Mulyani, beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain mempercepat dukungan analisis dan kebijakan untuk transisi hijau di negara anggota, mengembangkan pemahaman tentang pendekatan multilateral dalam penetapan harga karbon dan dampak reformasi harga karbon, serta berinvestasi dalam pelatihan dan analisis dampak.

“Transisi yang adil dan terjangkau harus kita siapkan untuk masa kini dan nanti,” ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan, secara umum negara anggota G20 telah menggarisbawahi peran penting keuangan berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global yang inklusif, tangguh dan ramah lingkungan (green), serta pencapaian agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan—sejalan dengan konvensi kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang perubahan iklim dalam Paris Agreement.

Baca Juga  Manfaat dan Syarat Mendapatkan Izin Pusat Logistik Berikat

“Para anggota juga berbagi panduan strategis mereka dalam mengembangkan hasil keuangan berkelanjutan. Terdapat dukungan yang luas, bahwa high level framework untuk transisi final harus mencakup berbagai pendekatan dan penyelarasan yang inklusif, praktis, berbasis ilmu pengetahuan, dan melihat ke depan untuk memastikan bahwa hal itu dapat memungkinkan pasar keuangan memfasilitasi transisi iklim,” ungkapnya.

Secara simultan, negara anggota G20 juga mempertimbangkan peningkatan kredibilitas komitmen lembaga keuangan dalam mengembangkan seperangkat kebijakan instrumen berkelanjutan. Beberapa anggota menyoroti pentingnya meningkatkan fasilitas risiko, mengeksplorasi instrumen keuangan berkelanjutan di luar obligasi, sembari mempertimbangkan keadaan khusus suatu negara. Selain itu, para anggota juga menunjukkan perlunya dukungan untuk usaha kecil dan menengah (UKM). Rangkaian usulan itu akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya.

Baca Juga  India Berikan Insentif Pajak Impor untuk Produsen Mobil Listrik

“Beberapa anggota menegaskan kembali komitmennya untuk meneruskan aksi dari peta jalan keuangan berkelanjutan G20, dan para anggota juga berharap dapat melanjutkan dialog dalam Forum  Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang ketiga di Bali pada 15 hingga 16 Juni 2022 mendatang,” kata Sri Mulyani.

Ditulis oleh

Baca Juga  Ketentuan, Jenis, dan Bentuk Bupot PPh 21/26 Sesuai PER-2/2024

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *