India Pertimbangkan Hapus Pajak “Windfall” Minyak Mentah
Pajak.com, New Delhi – Kementerian Keuangan India sedang pertimbangkan untuk hapus pajak windfall atas produksi minyak mentah dalam negeri. Penasihat Perdana Menteri India Tarun Kapoor mengatakan, pajak ini sudah tidak relevan lagi mengingat harga minyak global saat ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2022, ketika pajak ini pertama kali diberlakukan.
“Kementerian Keuangan akan mengambil keputusan. Saya percaya Kementerian Perminyakan sudah berkomunikasi dengan mereka,” kata Kapoor dikutip Pajak.com dari India Times, Rabu (23/10).
Pajak windfall atas produksi minyak mentah dalam negeri pertama kali diberlakukan di India pada Juli 2022, ketika harga minyak global melonjak akibat perang Rusia-Ukraina. Saat itu, Pemerintah India memutuskan untuk mengenakan pajak tambahan kepada produsen minyak mentah domestik dan ekspor bahan bakar seperti bensin, solar, dan bahan bakar penerbangan.
Langkah ini dilakukan untuk memanfaatkan keuntungan besar yang diraih perusahaan-perusahaan minyak karena tingginya harga minyak. Namun, kini harga minyak mentah dunia telah menurun drastis. Brent crude, yang sempat mencapai lebih dari 92 dollar AS (sekitar Rp 1,4 juta) per barel pada April lalu, sekarang berada di bawah 75 dollar AS (sekitar Rp 1,2 juta) per barel.
Seiring dengan penurunan harga minyak global, Pemerintah India juga telah beberapa kali menurunkan pajak windfall ini. Pada akhir Agustus, pajak windfall untuk minyak mentah domestik dikurangi dari 2.100 rupee (sekitar Rp 400 ribu) per ton menjadi 1.850 rupee (sekitar Rp 352 ribu) per ton, setelah sebelumnya juga mengalami penyesuaian.
Jika pajak ini benar-benar dihapus, Reliance dan Oil and Natural Gas Corporation (ONGC) akan sangat diuntungkan. Kedua perusahaan minyak raksasa ini baru-baru ini bekerja sama dengan BP dari Inggris untuk mengajukan penawaran lisensi eksplorasi di cekungan Saurashtra, lepas pantai barat India.
Kerja sama yang terjadi di tengah perubahan ekonomi global nan dinamis ini menarik perhatian karena terjadi satu dekade setelah ONGC menggugat Reliance atas tuduhan pengambilan gas secara ilegal dari ladang gas KG Basin yang belum dikembangkan.
“Keputusan ini tentu akan meringankan beban kami di tengah tantangan yang ada,” ujar seorang pejabat ONGC yang enggan disebutkan namanya.
Meski kasus hukum tersebut masih berjalan, potensi penghapusan pajak windfall ini diharapkan akan memberikan dorongan besar bagi kedua perusahaan, sekaligus memperkuat kolaborasi mereka di industri minyak India yang semakin kompetitif.
Comments