in ,

Realisasi Investasi Semester I-2022 Capai Rp 584,6 T

“Kita lihat, kontribusi PMA adalah tertinggi dibandingkan beberapa kuartal sebelumnya. Hal ini banyak ditunjang oleh realisasi aktivitas hilirisasi tambang dan industri petrokimia yang saat ini sudah banyak memasuki tahap konstruksi,” kata Bahlil.

Kontribusi investasi terbesar PMA semester I-2022 berasal dari negara Singapura (6,7 miliar dollar AS), Republik Rakyat Tiongkok (3,6 miliar dollar AS), Hongkong RRT (2,9 miliar dollar AS), Jepang (1,7 miliar dollar AS), dan Amerika Serikat/AS (1,4 miliar dollar AS).

“Jadi yang menarik ini AS karena dia konsisten masuk lima besar terus. Ini juga terkait industri mereka di peleburan seperti Freeport, juga Air Products yang sudah mulai jalan di Kalimantan dan Riau,” ungkap Bahlil.

Baca Juga  Keunggulan Investasi “Green Sukuk”

Sementara itu, kontribusi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) di triwulan II-2022 realisasinya mencapai Rp 274,2 triliun atau mencapai 28 persen dari realisasi periode sama tahun sebelumnya. Sementara, realisasi PMDN semester I-2022 sebesar Rp 274,2 triliun atau 46,9 persen.

Bahlil menilai, situasi perekonomian global saat ini masih diselimuti ketidakpastian akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina dan pengetatan suku bunga oleh bank sentral AS menjadi tantangan berat bagi iklim investasi di Indonesia. Kendati demikian, ia tetap optimistis target realisasi investasi yang diarahkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp 1.200 triliun dapat dicapai berkat sinergi bersama, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para investor.

Secara simultan, Kemenves/BKPM juga berupaya mendorong investor untuk menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Juga  Langkah-Langkah Persiapan Masa Pensiun bagi Generasi Milenial

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *