in ,

PPKM Darurat, OJK Jaga Stabilitas Sektor Keuangan

“Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga diperkirakan akan tetap pada rentang 11 persen ±1 persen (yoy) di 2021 seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi, belanja masyarakat, dan investasi secara bertahap. Piutang pembiayaan diperkirakan akan tetap terkontraksi di level -1 persen hingga -5 persen (yoy), khususnya karena maraknya pembelian kendaraan bermotor secara tunai. Penghimpunan dana di pasar modal tahun 2021 ini diperkirakan akan tetap meningkat pada kisaran Rp150-180 triliun,” papar Wimboh.

Wimboh menyampaikan, OJK akan menjalankan beberapa kebijakan strategis untuk mempertahankan momentum pemulihan ekonomi nasional dan menjaga SSK (Stabilitas Sistem Keuangan). Kebijakan itu di antaranya adalah mengawal pelaksanaan PPKM Darurat, khususnya terkait pelaksanaan peran sektor jasa keuangan sebagai sektor esensial. Sebab, pertumbuhan kredit bergantung pada pemulihan confidence pelaku usaha dan normalisasi aktivitas sosial ekonomi masyarakat.

Baca Juga  KEK Likupang Siap Hadirkan “Sustainable Tourism”

Selanjutnya, OJK akan mempercepat implementasi program vaksinasi yang terdistribusi dengan baik, dengan target minimal 335.000 orang sampai Juli 2021 untuk pelaku SJK dan masyarakat. Kemudian, kebijakan dari sisi fiskal sangat dibutuhkan melalui percepatan belanja pemerintah pusat dan daerah untuk mempertahankan permintaan dan tingkat konsumsi masyarakat di tengah disparitas pemulihan sektoral.

Selain itu, OJK akan mengakselerasi hilirisasi ekonomi dan keuangan digital dengan tetap mewaspadai cyber risk. Secara global, 1 dari 4 serangan siber (25,3 persen) terjadi ke sektor jasa keuangan selama masa pandemi Covid-19, khususnya karena migrasi pola kerja ke Work From Home (WFH).  Selanjutnya, OJK berupaya meningkatkan penetrasi layanan keuangan dan pendalaman pasar keuangan untuk menjaga stabilitas keuangan secara berkelanjutan, khususnya karena rasio aset Industri Jasa Keuangan (IJK) terhadap PDB dan rasio kredit terhadap PDB Indonesia yang masih rendah dibandingkan negara lain. Terakhir, mendorong berkembangnya sustainable finance untuk membiayai sustainable economic recovery dan memitigasi climate-related risk.

Baca Juga  Jokowi Tinjau Smelter Grade Alumina Refinery untuk Hilirisasi Bauksit

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *