Pajak.com, Jakarta – Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Luky Alfirman menyebutkan, hasil penjualan obligasi negara ritel seri (ORI019) tercatat sebesar Rp 26,868 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, volume pemesanan ORI018 hanya mencapai Rp 12,97 triliun. Dana hasil penjualan ORI019 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Konsistensi Pemerintah untuk menerbitkan SBN ritel secara reguler dilakukan sebagai bagian dari upaya pemenuhan target pembiayaan APBN tahun berjalan, serta memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat. Diharapkan, peningkatan kesadaran dan budaya berinvestasi masyarakat Indonesia, dalam jangka panjang, dapat turut mewujudkan kemandirian bangsa untuk pembiayaan pembangunan,” kata Luky, melalui siaran tertulis, pada Senin siang (22/2).
Seperti yang diketahui, ORI019 merupakan seri SBN ritel pertama yang diterbitkan di awal tahun 2021 dan diterbitkan dengan kupon terendah sepanjang penerbitan.
“Penerbitan ORI019 tersebut memecahkan rekor penerbitan SBN (Surat Berharga Nasional) ritel secara on-line, baik dari sisi nominal, jumlah total investor, maupun jumlah investor baru yang didominasi oleh generasi milenial,” kata Luky.
DJPPR mencatat, terdapat 48.731 investor yang berinvestasi ORI019. Sekitar 22.268 orang atau 45,7 persen merupakan investor baru. Dari jumlah itu, generasi milenial mendominasi investasi ORI019. Sekitar 1.925 investor melakukan pemesanan dengan nominal Rp 1 juta—jumlah terendah.
“Angka yang menggembirakan sebagai hasil dari upaya yang dilakukan terus menerus oleh pemerintah dan otoritas keuangan dalam memberikan edukasi investasi kepada masyarakat,” tambah Luky.
Comments