in ,

IHSG Positif tapi Volume Transaksi Saham Turun

Pada hari yang sama, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) melakukan IPO dan menjadi perusahaan yang tercatat ke-14 di BEI pada tahun 2021. TAPG bergerak pada sektor consumer noncyclicals dengan subsektor food and beverages. Adapun Industri dari TAPG adalah agricultural products dengan subindustri plantations and crops.

Pada hari Rabu (14/4), PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (NPGF) melakukan IPO sekaligus menjadi emiten ke-15. NPGF bergerak pada sektor dan subsektor basic materials, sementara industri dari NPGF adalah chemicals dengan subindustri agricultural chemicals.

Sehari kemudian, PT Integra Indocabinet Tbk menerbitkan obligasi berkelanjutan I Integra Indocabinet tahap I tahun 2021 dan sukuk mudharabah berkelanjutan I. Obligasi dicatatkan dengan nominal sebesar Rp 450 miliar dan sukuk sebesar Rp 150 milar. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat idA (single A minus) untuk obligasi dan idA (sy) atau single A minus syariah untuk sukuk ini.

Baca Juga  Keunggulan Investasi “Green Sukuk”

Pekan ini diakhiri dengan penerbitan obligasi berkelanjutan III oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sebesar Rp 1 triliun, pada Jumat (17/4). Hasil pemeringkatan PEFINDO untuk obligasi TPIA ialah idAA (double A minus) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini. PT Astra Sedaya Finance juga menerbitkan obligasi, yaitu obligasi berkelanjutan V Astra Sedaya Finance tahap II yang resmi dicatatkan di BEI dengan dana sebesar Rp 2,5 triliun. PEFINDO memberikan peringkat idAAA (triple A) dan PT BRI sebagai wali amanat dalam emisi ini.

“Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 26 emisi dari 20 emiten senilai Rp 29,70 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 479 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 435,16 triliun dan 47,5 juta dollar AS yang diterbitkan oleh 128 emiten,” jelas Yulianto.

Baca Juga  Zakat Fitrah: Besaran dan Cara Bayar Lewat Aplikasi BCA

Selain itu, surat berharga negara (SBN) tercatat di Bursa Efek Indonesia berjumlah 144 seri dengan nilai nominal Rp 4.179,77 triliun dan 400 juta dollar AS. Efek beragun aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp 6,89 triliun.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *