in ,

Cara Menghindari Kejahatan “Skimming” Pengguna ATM

Cara Menghindari Kejahatan Skimming
FOTO: IST
Pajak.com, Jakarta – Modus kejahatan skimming kini telah mengincar pengguna ATM atau anjungan tunai mandiri. Belum lama ini seorang nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bernama Hebbie Agus Kurnia mengaku telah kehilangan uang tabungan senilai Rp 135 juta dalam sehari. Pengakuan itu diungkapkan lewat akun media sosial Instagram dan Twitter miliknya, @hebosto. Untuk menghindari skimming, berikut kami rangkum cara menghindari kejatahan tersebut.

Menurut customer service BCA, tabungan Hebbie diambil via penarikan ATM dari Surabaya. Padahal, Hebbie berdomisili di Bandung dan dipastikan kartu ATM sedang dipegang olehnya sendiri atau tidak dibawa oleh orang lain. Setelah ditindaklanjuti oleh pihak BCA, hilangnya uang tabungan nasabah itu ternyata karena kejahatan skimming. BCA pun berjanji akan mengganti sepenuhnya tabungan Hebbie.

“Alhamdulillah kasus selesai. Makasih juga buat temen-temen yang udah bantu share ini, semoga jadi jariyah ya saat kedua anak gue sekolah. Aamiin. Hatur nuhun,”  tulis Hebbie melalui akun Twitternya.

Cara kerja kejahatan “skimming” adalah?
Baca Juga  Keunggulan Investasi “Green Sukuk”

Skimming adalah tindakan kejahatan pencurian data pengguna ATM untuk membobol rekening. Proses kejahatan skimming, yaitu pencuri mencuri informasi kartu debit menggunakan alat khusus bernama skimmer. Biasanya, alat itu ditempelkan pencuri pada slot kartu di mesin ATM. Perlu diketahui, slot kartu itu merupakan tempat yang biasa dipakai untuk memasukkan kartu rekening ke mesin ATM. Artinya, skimmer dibuat semirip mungkin dengan bentuk slot kartu ATM. Tujuannya agar nasabah tidak curiga saat memasukkan kartu rekening ke mesin ATM untuk bertransaksi.

Setelah skimmer ditempelkan ke slot kartu, akan terjadi proses perekaman informasi dari kartu yang dimasukkan ke ATM. Biasanya juga pelaku skimming juga meletakkan kamera pengintai secara tersembunyi yang berukuran kecil di daerah mesin ATM. Tujuannya, tentu untuk merekam personal identification number (PIN) yang dimasukkan nasabah. Setelah itu, pelaku akan melakukan duplikasi kartu ATM menggunakan data yang telah didapatkan dari skimmer ke kartu lain yang masih kosong.

Baca Juga  Perkuat Nilai Tukar Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Cara menghindari kejahatan “skimming” adalah?

Demi menghindari kejahatan skimming ituBCA memberikan tips, sebagai berikut
Ganti PIN kartu ATM secara berkala. Penggantian PIN bisa dalam seminggu sekali, tiga hari sekali, ataupun setiap hari.

Memeriksa alat transaksi atau ATM. Bila pengguna menemukan alat mencurigakan pada ATM dan area sekitarnya, harap langsung melapor ke pihak bank atau petugas keamanan.
Pengguna diminta untuk menutupi mesin ATM atau electronic data capture (EDC) saat memasukkan atau mengetik PIN. Dengan begitu, mesin skimmer akan kesulitan merekam gerakan tangan saat menekan PIN ATM.

Ganti kartu debit berbasis chip. Jenis kartu ini lebih aman, sebab chip yang digunakan mengaplikasikan teknologi enkripsi data. Menurut BCA, sekalipun kartu itu terdeteksi oleh alat skimming, data yang terekam hanya berupa kode-kode atau simbol abstrak yang tidak bisa diartikan. Untuk itu, segera ganti kartu berbasis chip ke bank.

Baca Juga  Keuntungan dan Risiko Investasi pada Deposito Valas

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *