“Seluruh perusahaan itu berpotensi meningkatkan bobot Morgan Stanley Capital International (MSCI) Index menjadi sebanyak 26 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar 103,32 miliar dollar AS dari yang saat ini dikuasai 22 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar 95,30 miliar dollar AS,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengatakan, total valuasi aset dari perusahaan-perusahaan rintisan itu di atas 21,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 311,75 triliun (kurs Rp 14.500).
“Dengan masuknya unicorn berpotensi mendorong market cap saham di BEI, menarik investor asing, dan diprediksi menggairahkan perdagangan bursa dalam negeri. Saat ini jumlah market cap seluruh emiten teknologi masih 5 persen dari seluruh emiten di BEI. Tidak menutup kemungkinan, emiten di sektor teknologi akan menjadi top leading di pasar modal Indonesia,” jelas Hoesen.
Menurutnya, kondisi itu telah terjadi di bursa saham Wall Street di Amerika Serikat yang didominasi oleh emiten teknologi dengan nilai kapitalisasi jumbo. Padahal, 20 tahun sebelumnya masih didominasi oleh perusahaan di sektor jasa keuangan, energi, dan manufaktur. “Saat ini didominasi perusahaan teknologi seperti Apple, Google, Facebook, Amazon, dan lainnya,” sebut Hoesen.
Comments