in ,

UGM dan Perusahaan Australia Tingkatkan Ekspor Jasa

UGM dan Perusahaan Australia Tingkatkan Ekspor
FOTO: IST

UGM dan Perusahaan Australia Tingkatkan Ekspor Jasa

Pajak.com, Jakarta – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Xtramile Solutions Pty Ltd Australia melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan kinerja ekspor jasa Indonesia dan Australia. Penandatanganan antara UGM dan perusahaan Australia tingkatkan ekspor jasa tersebut disaksikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Mendag mengatakan, Australia menjadi bagian penting untuk mencapai kinerja ekspor jasa Indonesia.

“Saya ucapkan selamat kepada Xtramiles Solutions dan UGM atas kesepakatan yang akan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia di bidang perdagangan jasa,” kata Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (22/9/22).

Dalam MoU tersebut, Xtramile Solutions Pty Ltd akan merekrut lulusan Fakultas MIPA Jurusan Ilmu Komputer UGM tahun 2023-2028. Perusahaan Australia ini didirikan tahun 2004 oleh diaspora Indonesia yang menyediakan jasa IT khususnya di bidang kesehatan, khususnya rumah sakit pemerintah Australia dan institusi kesehatan swasta di Australia.

Baca Juga  Kunjungan Wisman ke Indonesia Meningkat 20,38 Persen Hingga Agustus 2024 

Menurut Zulkifli Hasan, MoU ini adalah bentuk kolaborasi yang saling menguntungkan antara akademisi dan dunia usaha. MoU ini juga menciptakan peluang bagi anak-anak muda Indonesia untuk meningkatkan keterampilannya dan berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Mendag menilai, MoU ini sebuah terobosan nyata dari konsep economic powerhouse dan merupakan bagian penting dari Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang menjadi pembeda dengan bentuk kerja sama sejenis yang telah dimiliki Indonesia sebelumnya.

Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan melakukan pertemuan bilateral dengan Associate Secretary Tim Yeend. Pertemuan dilakukan di sela rangkaian kegiatan G20 Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) di Nusa Dua, Bali, pada 21—23 September 2022.

Baca Juga  Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,78 Persen per September 2024

Mendag Zulkifli Hasan dan Associate Secretary Tim Yeend membahas penguatan hubungan ekonomi, khususnya perdagangan, baik secara bilateral, regional maupun multilateral

Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi partisipasi Australia di G20 TIIMM dan Australia menyatakan kesiapannya mendukung kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia. Keduanya juga berkomitmen untuk saling mendukung terjaminnya keamanan pangan dan energi di kedua negara.

Pada kesempatan itu, Mendag Zulkifli Hasan juga melaporkan progres terkait Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Ia mengungkapkan pentingnya RCEP demi pembangunan ekonomi di kawasan dan menyampaikan perkembangan proses ratifikasi.

Seperti diketahui, untuk merespons berbagai dinamika perubahan perekonomian dunia Pemerintah Indonesia telah menandatangani Perjanjian Regional RCEP pada 15 November 2020 lalu. Perjanjian RCEP ini merupakan inisiatif Indonesia pada saat menjadi Ketua ASEAN di 2011, di mana Indonesia kemudian dipercaya menjadi koordinator yang memimpin jalannya perundingan Perjanjian RCEP. Implementasi Perjanjian RCEP ditargetkan selesai diratifikasi pada 2022 ini.

Baca Juga  Tekan Ketergantungan Impor, Indonesia Bakal Bangun Industri LPG

“Parlemen kami telah menyetujui RUU RCEP untuk menjadi UU pada 30 Agustus 2022. Selanjutnya akan dilakukan proses pengundangan oleh Presiden,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *