Menu
in ,

Rencana GoTo Kembangkan Ekosistem Digital UMKM

Rencana GoTo Kembangkan Ekosistem Digital UMKM

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – GoTo (Gojek dan Tokopedia) berencana fokus mengembangkan ekosistem digital yang terintegrasi, mulai dari sektor perdagangan, logistik, hingga keuangan atau pembiayaan, untuk itu GoTo akan terus mengajak usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk masuk dalam ekosistem ini.

“Dengan adanya digitalisasi, kami melihat adanya kesempatan besar terhadap UMKM. Selama pandemi saja ada 4 juta UMKM baru yang teregistrasi di platform kami. Mereka mungkin tadinya bekerja di industri tapi kena PHK (pemutusan hubungan kerja). Sekarang mereka malah bisa membuka lapangan pekerjaan. GoTo akan terus mengembangkan ekosistem digital bersama mereka (UMKM) atau yang kita sebut sebagai micropreneur,” kata Chief Executive Officer (CEO) GoTo Andre Soelistyo, dalam webinar Indonesia Bangkit bertajuk Optimisme Pemulihan Ekonomi 2022, pada (29/9).

Ke depan, GoTo sangat optimistis, ekosistem digital dapat menjadi distribution channel bagi pelaku UMKM. Bahkan, semua orang punya kesempatan untuk memulai menangkap peluang bisnis yang besar ini.

“Tugas kami sebagai platform, entah itu Gojek, Tokopedia, GoPay, untuk menyediakan jembatan bagi para pengusaha atau orang-orang yang mempunyai ide dan gagasan yang bagus. Kemudian, mereka sukses menemukan konsumen-konsumen terbaik. Kalau idenya bagus, mulai aja dulu, pasti ada jalan. Itu sesuai tagline kami. Secara nyata, kami sudah menyediakan jalan dan jembatan-jembatan, dimana ekosistem terintegrasi mulai dari perdagangan, logistik, keuangan atau pembiayaan,” kata Andre.

Di bidang finansial, perusahaan punya layanan bernama GoTo Finansial. Di dalamnya ada tiga lini bisnis utama, yaitu pembayaran non-tunai contohnya GoPay dan payment gateway (Midtrans); jaringan point of sales (Moka dan Gobiz); dukungan administrasi operasional dengan produk Selly dan Gobiz.

“Dengan begitu, kami, grup GoTo memiliki ekosistem e-commerce, layanan on-demand, dan finansial yang menghubungkan jutaan pelanggan, driver, dan mitra merchant untuk memberdayakan setiap pihaknya. Saat ini GoTo memiliki sekitar 2 juta mitra driver dan 12 juta mitra usaha,” sebut Andre.

Jika semua terus berkembang, ia optimistis Indonesia mampu menjadi pemain pasar digital terbesar di tahun 2030. Apalagi saat ini investasi hard infrastructure semakin bagus, jalan tol dan segala prasarana telah terkoneksi, sehingga mampu mengakselerasi sektor logistik dan perdagangan.

“Dengan tren digitalisasi yang baik sekali, mudah-mudahan pemerintah juga bisa melakukan investasi yang lebih dalam, yakni soft infrastructure yang terdapat dibeberapa area. Menteri Investasi Pak Bahlil mengatakan investasi hilirisasi dulu, salah satunya bidang digital. Karena untuk menjadi pemain besar di dunia kita membutuhkan itu. Disamping juga peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia),” kata Andre.

Hal senada juga diungkapkan Pendiri sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya. Menurutnya, diperlukan dukungan dan kolaborasi yang kuat untuk bersaing di pasar ekonomi digital. Ia memastikan, lahirnya GoTo sebagai salah satu upaya memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

“Gojek dan Tokopedia sebagai karya anak bangsa, kami berkompetisi di level global. Dan merger ini bukan didorong oleh para investor. Sekarang, dengan Gojek dan Tokopedia digabung, transaksi yang terjadi sudah 2 persen dari PDB (produk domestik bruto). Kalau terus ini kita kombinasikan, bukannya efisiensi saja, tapi kita bisa akselerasi. Kita bisa menyerap lebih banyak lapangan kerja,” kata William.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version