in ,

Perjanjian Perdagangan Penting untuk Diversifikasi Ekspor

Perjanjian Perdagangan Penting untuk Diversifikasi Ekspor
FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – Saat ini setidaknya ada sepuluh produk ekspor utama Indonesia yang memberikan kontribusi lebih dari 59 persen terhadap total nilai ekspor Indonesia. Selain itu, sekitar sepuluh negara ekspor mendominasi kontribusi nilai ekspor Indonesia dengan angka sekitar 60 persen. Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong agar Indonesia memperluas perjanjian kerja sama perdagangan bebas  atau Free Trade Agreement (FTA) dengan beberapa negara agar bisa mendorong peningkatan ekspor ke mancanegara.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, salah satu manfaat perjanjian perdagangan yaitu mendorong diversifikasi ekspor, baik dalam perspektif produk maupun wilayah.

“Perlu ada diversifikasi baik dari segi negara tujuan maupun jenis produk itu sendiri, salah satunya melalui perjanjian perdagangan. Perjanjian perdagangan memberikan insentif baik dari sisi tarif maupun nontarif terhadap banyak sekali produk ekspor Indonesia,” kata Jerry Sambuaga dalam Webinar “Economic Diplomacy for National Leader” yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) pada Selasa (23/2).

Baca Juga  Airlangga Tegaskan Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan

Jerry mencontohkan, perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) memberikan tarif 0 persen terhadap sekitar 6.900 jenis produk Indonesia. Hal ini juga terjadi di perjanjian dagang lainnya.  “Jadi, ini merupakan kesempatan bagi produk-produk alternatif untuk bisa berkembang,” kata Jerry.

Perjanjian perdagangan juga membuka pasar-pasar baru yang berkembang dan potensial bagi Indonesia. Ada dua wilayah utama yang ingin dikembangkan, yaitu pasar Afrika dan Amerika Selatan. Selain itu, ada wilayah Eropa Timur, Eropa Tenggara, Asia Selatan, dan Timur Tengah.

Saat ini  salah satu perjanjian yang baru selesai dilaksanakan adalah Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (PTA). Jerry berharap, perjanjian ini menjadi pembuka jalan bagi pasar-pasar baru di Afrika bagian tengah dan selatan. Sedangkan untuk wilayah Amerika Selatan terdapat Indonesia-Chile CEPA yang juga terbukti meningkatkan utilitas pemanfaatan surat keterangan asal (SKA) secara signifikan. Dengan demikian, diharapkan Indonesia bisa lebih menembus pasar negara-negara sekitarnya.

Baca Juga  Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Digital di ASEAN Diproyeksi 2 Triliun Dollar AS

Menurut Jerry, pada Januari 2021, secara kuantitatif, nilai ekspor ke beberapa kawasan potensial kerja sama tumbuh cukup tinggi. Ekspor ke Afrika Selatan tumbuh 138,15 persen (YoY) dan Afrika Timur tumbuh 57,7 persen (YoY). Selain itu, ekspor ke beberapa kawasan yang sudah memiliki perjanjian kerja sama perdagangan juga tumbuh cukup baik. Untuk kawasan Asia Tenggara pertumbuhannya 10,86 persen (YoY), sementara Australia tumbuh 22,77 persen (YoY).

Jerry juga menjelaskan, insentif lain sebagai kontribusi perjanjian perdagangan bagi ekonomi Indonesia yaitu meningkatnya investasi di berbagai sektor. Meluasnya pasar dan semakin mudahnya produk-produk alternatif untuk dipasarkan juga akan meningkatkan minat investor dalam berbagai skala, baik investasi dalam negeri maupun luar negeri. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi meningkat seiring dengan penyerapan tenaga kerja dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga  Sri Mulyani Pastikan Hadir di Sidang Sengketa Pilpres

Kemendag saat ini tengah berupaya menyelesaikan target-target perjanjian perdagangan secepat mungkin. Tahun 2021, Kemendag menargetkan 12 perjanjian perdagangan baru termasuk IEU-CEPA yang saat ini memasuki perundingan putaran ke-10.

“Kerja sama dan dukungan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan. Perjanjian perdagangan diharapkan bukan hanya memenuhi target dari segi kuantitas, melainkan juga kualitas. Perjanjian perdagangan juga harus memenuhi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat secara umum. Untuk itu, kami berharap semua pemangku kepentingan berkontribusi dengan memberikan masukan dan ikut memberikan dukungan atas isu-isu krusial, misalnya dalam isu kelapa sawit,” harap Jerry.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *