Menu
in ,

Pemerintah Tengah Kaji Kenaikan Pertalite dan LPG 3 Kg

Pajak.com, Jakarta – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, pemerintah tengah kaji untuk mempertimbangkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) pada tahun ini. Pemerintah memastikan, seluruh proses kajian dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi global, khususnya dampak operasi militer khusus yang dilakukan Rusia ke Ukraina yang turut meningkatkan harga komoditas di pasar internasional dan inflasi di sejumlah negara.

“Tentu ini semua harus kita kaji dan karena itu kita akan melihatnya secara hati-hati. Di sisi lain, kehati-hatian juga harus diperhitungkan karena kalau terjadi peningkatan harga komoditas, maka subsidi juga akan meningkat. Tentu kami harus mencari balance yang paling pas berapa besar yang harus kita lakukan,” jelas Sua dalam Konferensi Pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta), (20/4).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, belanja subsidi (energi maupun nonenergi) melonjak hampir dua kali lipat sepanjang kuartal I-2022. Bila dibandingkan periode yang sama tahun 2021, realisasi subsidi mencapai Rp 38,51 triliun—naik juga sekitar 44,48 persen dibandingkan tahun 2020 Rp 21,38 triliun. Realisasi subsidi tahun 2022 berasal dari subsidi reguler sebesar Rp 28,34 triliun dan subsidi kurang bayar tahun sebelumnya Rp 10,17 triliun.

“Realisasi subsidi ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Lonjakannya sangat signifikan, tiga tahun berturut-turut. Harga komoditas yang melonjak tinggi berdampak signifikan terhadap meningkatnya beban subsidi dan kompensasi. Kenaikan pembayaran subsidi pada Maret hanya terjadi pada pembayaran subsidi reguler saja, pemerintah belum melanjutkan pembayaran untuk kurang bayar tahun sebelumnya. Aktivitas masyarakat yang makin meningkat menyebabkan penyaluran subsidi energi secara volume juga meningkat,” ungkap Sri Mulyani.

Ia juga menyebutkan, sampai dengan Februari 2022, realisasi subsidi BBM mencapai 2,66 juta kiloliter. Penyaluran subsidi BBM ini naik 367 ribu kiloliter dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Sementara, penyaluran untuk subsidi LPG 3 kg juga mengalami kenaikan dari 1,16 juta kg pada tahun 2021 menjadi 1,21 juta kg di tahun ini.

“Subsidi energi juga sudah dimanfaatkan oleh 38,3 juta pelanggan listrik, naik 1 juta dibandingkan tahun lalu. Sedangkan, volume konsumsi listrik subsidi menurun dari 11,6 TwH (Terra watt Hour) menjadi 9,8 TwH. Untuk subsidi nonenergi juga mengalami peningkatan, penyaluran subsidi pupuk hingga Maret tahun ini sudah mencapai 2,2 juta ton, naik 300 ribu ton dibandingkan tahun lalu,” urai Sri Mulyani.

Wacana kenaikan BBM Pertalite dan LPG 3 kg telah disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, potensi kenaikan itu karena sejak tahun 2007, khususnya harga LPG 3 kg, tidak pernah mengalami perubahan. Namun, pemerintah memastikan akan melakukan perhitungan yang cermat dalam menetapkan kebijakan.

“Overall, yang akan terjadi (kenaikan) itu Pertamax, Pertalite. Premium belum, gas yang 3 kg itu bertahap (kenaikannya). Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah. Semua akan naik, enggak ada yang enggak akan naik itu. Jadi, hanya bertahap kita lakukan,” ungkap Luhut, (1/4).

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version