Menu
in ,

Pemerintah Target 2024 Rasio Kewirausahaan 3,95 Persen

Pemerintah Target 2024 Rasio Kewirausahaan 3,95 Persen

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Rasio kewirausahaan nasional masih belum optimal dibandingkan negara-negara lain di Kawasan ASEAN. Rasio kewirausahaan nasional tahun 2020 baru sebesar 3,47 persen. Sementara beberapa negara di kawasan ASEAN, di Singapura, misalnya, sudah 8,76 persen, serta Malaysia dan Thailand sudah di atas 4 persen. Untuk itu, pemerintah tengah menargetkan rasio kewirausahaan mencapai 3,95 persen di tahun 2024. Hal ini menindaklanjuti terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Siti Azizah menjelaskan, untuk mencapai target rasio kewirausahaan nasional, pemerintah melalui Kemenkop UKM menggulirkan program Patenpreneur (Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri) 2022.

Siti Azizah menjelaskan, Patenpreneur 2022 merupakan program yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, yang merupakan program nationwide untuk memfasilitasi entrepreneur mendapatkan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha.

“Untuk tahap awal open call, tahun ini kita berharap menjaring sekitar 3.700 pelaku usaha. Dengan rincian, 3.000 pelaku usaha masuk dalam program pendampingan usaha, dan 700 peserta masuk dalam konsultasi bisnis,” sebut Azizah dalam keterangan tertulis Kamis (17/222).

Azizah menuturkan, program ini diarahkan untuk memfasilitasi wirausaha sesuai tahapannya, baik itu calon wirausaha, wirausaha pemula dan wirausaha mapan. Menurut Azizah, pemisahan ini perlu dilakukan mengingat tiap tahap wirausaha akan memiliki kebutuhan yang berbeda dan ekosistem yang berbeda.

Selain melalui Program Patenpreneur, Kemenkop UKM juga memiliki sejumlah program dalam mendongkrak rasio kewirausahaan. Mulai dari pengembangan lembaga inkubator dan inkubasi usaha, transformasi digital KUKM, Redesain Program PLUT KUKM (Pusat Layanan Usaha Terpadu KUKM), hingga Program Entrepreneur Financial Fiesta dan program lain.

Upaya ini diharapkan dapat mempercepat proses penciptaan wirausaha menuju wirausaha mapan. Khusus di tahun ini, program-program pengembangan rasio kewirausahaan itu diharapkan dapat meningkatkan rasio kewirausahaan hingga 3,75 persen dan mencapai 3,95 persen di tahun 2024,” jelas Azizah.

Menurut sensus ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS), baseline 2019 jumlah rasio wirausaha mencapai 3,3 persen setara 8,2 juta. Artinya, dengan target 3,95 persen di 2024, maka diperlukan 1,5 juta penduduk yang usahanya menetap hingga 2024. Penambahan angka 1,5 juta wirausaha baru, tentunya efektif dalam kurun waktu 3 tahun atau mulai dari 2022 hingga 2024. Sehingga rata-rata target per tahunnya sebanyak 500 ribu wirausaha baru,” jelas Azizah.

Lebih lanjut Azizah menjelaskan, dalam Patenpreneur ini akan diimplementasikan melalui dua metode kegiatan. Pertama, konsultasi bisnis bertujuan membantu wirausaha yang sudah berjalan usahanya dalam menyelesaikan suatu masalah yang spesifik, dengan cara difasilitasi sesi konsultasi dengan seorang pakar. Kedua, pendampingan usaha. Ini merupakan pembinaan terstruktur selama dua bulan untuk membantu wirausaha memulai atau mengembangkan usahanya. Selain itu akan ada juga inkubasi yang dilakukan selama enam bulan, oleh Kemenkop UKM yang bekerja sama dengan 19 lembaga inkubator, termasuk perguruan tinggi.

Azizah mengakui, kerja sama dengan inkubator telah dilakukan sejak tahun sebelumnya. Tahun ini akan kembali digulirkan, mengingat ia melihat hasil dari proses inkubasi ini sangat baik dan efektif. Terbukti mampu menelurkan wirausaha yang berkualitas,” tegas Azizah.

Untuk menyukseskan Program Patenpreneur ini, pemerintah juga akan menempuh sejumlah tahapan. Yakni, dimulai dengan open call atau penjaringan peserta. Pendaftaran sebagai calon peserta program melalui tautan https://bit.ly/Patenpreneur.

Selanjutnya, tahap penilaian (assessment) entrepreneur. Kemudian penyelenggaraan kegiatan inti, yaitu kegiatan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha. Lalu tahap evaluasi dan klasifikasi peserta.

Kemudian, rekomendasi keberlanjutan. Para peserta Patenpreneur akan disalurkan ke berbagai program lanjutan. Seperti terhubung dengan Lembaga Inkubator, Akses Pembiayaan, Kolaborasi Rantai Pasok, Akses Pasar baik melalui internal Kementerian Koperasi dan UKM maupun Kementerian/Lembaga terkait serta Program Kewirausahaan Dunia Usaha, Industri dan Pendidikan.

Ia menegaskan, kunci keberhasilan dari Patenpreneur adalah kolaborasi dan keterlibatan aktif para pihak yang berkepentingan terhadap pengembangan kewirausahaan nasional. Juga dukungan yang besar dari masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version