in ,

KKP Perkuat Kemitraan Perikanan dengan Vietnam

KKP Perkuat Kemitraan Perikanan
FOTO: Dok.KKP.go.id

KKP Perkuat Kemitraan Perikanan dengan Vietnam

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak pemerintah Vietnam untuk terus perkuat kemitraan perikanan strategis dengan Indonesia. Terlebih Vietnam merupakan salah satu negara tujuan ekspor potensial di regional Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Kelautan (BKIPM) KKP Pamuji Lestari mengungkapkan, sepanjang 2021, total ekspor produk kelautan dan perikanan Indonesia ke Vietnam mencapai 46.180,66 ton. Menurutnya, terdapat 20 komoditas Indonesia yang diekspor ke Vietnam selama 2021, mulai dari cumi-cumi, tuna, sotong, rumput laut, arwana super red, dan lainnya.

“Sebagai mitra dagang, nilai ekspor Indonesia ke Vietnam mencapai Rp 2,04 triliun pada tahun lalu. Tentu hubungan baik ini perlu dijaga dan diperkuat,” ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Pajak.com pada Sabtu (17/09).

Baca Juga  Pemerintah Godok Opsi Pemberian Subsidi BBM dan Listrik jadi BLT

Pamuji menambahkan, kedua negara telah merumuskan rencana aksi implementasi kemitraan strategis 2019 – 2023 sekaligus menjadi pedoman untuk memajukan kerja sama di berbagai bidang.

Ia pun mengingatkan bahwa pertemuan Pham Minh Chinh dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bogor pada 23 April 2021, dimana kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang kesehatan, mengurangi hambatan perdagangan dan investasi, serta mempercepat negosiasi penetapan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

“Kerja sama kita semakin diperkuat dengan hasil pertemuan Komisi Gabungan Kerja Sama Bilateral ke-4 pada Juli 2022, termasuk kesepakatan untuk mencapai target perdagangan bilateral sebesar 15 miliar dollar AS pada tahun 2028,” imbuhnya.

Baca Juga  Ingat! Begini Janji Tiga Paslon Cagub-Cawagub Atasi Pengangguran di Ibu Kota

Untuk mengejar target tersebut, Pamuji mengingatkan akan pentingnya mengintensifkan kerja sama Indonesia-Vietnam dalam perdagangan dan investasi, sambil memperkuat hubungan Business to Business (B2B) untuk membantu memfasilitasi tujuan tersebut.

“Kami juga akan segera menjajaki peluang kami untuk berkolaborasi dalam budidaya perikanan, produksi perikanan, pertanian, industri kreatif, dan ekonomi digital,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Pamuji juga menyebut bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kepala Negara dan Pemerintahan G20 ke-17 yang akan berlangsung pada 15 – 16 November 2022 di Bali. Melalui Presidensi G-20, Indonesia bercita-cita untuk terus meningkatkan kapasitas kolektif dalam mengamankan kemakmuran bersama antar bangsa melalui berbagai upaya reformasi di sektor terkait.

Baca Juga  Studi CELIOS: Defisit APBN Bisa Tembus 3,34 Persen Akibat Program MBG

Tidak hanya itu saja, pada tahun depan, Indonesia akan mengambil alih kepemimpinan ASEAN dari Kamboja, dan melanjutkan peran dalam menghasilkan ide-ide dan inisiatif baru untuk mengatasi tantangan dan isu-isu penting lainnya yang menjadi perhatian di kawasan dan dunia.

“Sehubungan dengan itu, kami mohon dukungan dari teman kami, Vietnam, agar Indonesia dapat mempertahankan prinsip sentralitas dan persatuan ASEAN, serta memastikan bahwa ASEAN tetap menjadi mesin utama dalam mengatasi berbagai masalah di kawasan dan global,” pungkas Pamuji.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *