in ,

Jokowi Resmikan Pabrik Baja Canggih Krakatau Steel

Tak hanya itu saja, ia juga meminta keterlibatan menteri terkait untuk terus mendukung industri besi dan baja nasional. “Saya titip kepada para menteri untuk terus mendukung para pelaku industri baja dan besi, mendukung BUMN kita agar menjadi profesional dan terus menguntungkan, untuk mewujudkan klaster sepuluh juta ton industri baja di Cilegon ini yang ditargetkan akan terealisasi di tahun 2025,” jelasnya.

Ia pun menyampaikan bahwa kehadiran pabrik ini bisa menjawab kebutuhan akan baja industri-industri nasional yang kian naik. Terlebih, kenaikan konsumsi baja ini sejalan dengan pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan oleh pemerintah.

“Dalam lima tahun terakhir konsumsi baja kita meningkat 40 persen, hal ini dipacu oleh pembangunan infrastruktur yang kita lakukan,” pungkasnya.

Baca Juga  Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

Perlu diketahui, pabrik tersebut dibangun dengan nilai investasi mencapai 521 juta dollar AS atau setara dengan Rp 7,5 triliun, dan mulai dibangun sejak 2016 konsorsium bersama SMS Group Jerman dan PT Krakatau Engineering.

Salah satu jenis produk yang menjadi keunggulan pabrik baru ini adalah HRC untuk kebutuhan otomotif yaitu mampu menghasilkan ketebalan HRC dengan rentang 1,4 mm hingga 16 mm serta lebar mulai dari 600 mm hingga 1.650 mm.

Melalui pabrik Hot Strip Mill 2, kapasitas produksi HRC Krakatau Steel diperkirakan akan bertambah menjadi 3,9 juta ton per tahun sehingga dapat menekan impor HRC yang mencapai 0,9 – 1,9 juta ton per tahun, sedangkan kebutuhan baja HRC/plate nasional mencapai 4,8 – 5,3 juta ton per tahun.

Baca Juga  8 Poin Penting dalam Proses Pengajuan Izin Usaha

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *