Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dana desa dimanfaatkan untuk penyediaan air bersih 1,2 juta km, posyandu 38.000 unit, polindes 12.000 unit, drainase 38 juta meter, sumur 5.900 unit, PAUD tambahan 56.000 unit, serta fasilitas olahraga dan MCK (mandi cuci kakus). Dana desa juga dimanfaatkan untuk membangun 57.200 Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang terus bertumbuh hingga saat ini.
“BUMDesa harus mengambil peran dalam kegiatan-kegiatan ekonomi yang bermanfaat. Jangan sampai justru mematikan usaha rakyat yang telah ada. Misalnya, di desa sudah ada toko kecil-kecil lima atau sepuluh, BUMDesa malah membuat toko yang lebih gede. Yang sepuluh mati, yang ini hidup baik. Ini yang enggak bener. Bukan itu. Saudara-saudara semuanya harus bisa memacu, men-trigger agar yang sepuluh ini bisa menjadi 20, dari kecil menjadi menengah atau menjadi besar. Tugas-tugas itu yang kita inginkan,” jelas Jokowi.
Ia menyampaikan, BUMDesa yang dapat dijadikan contoh, antara lain di Kalimantan Timur. Di sana ada desa yang bisa mengekspor lidi dari kelapa sawit, nipah, serta arang kayu halaban.
“Ini namanya melompat. Karena desa itu tidak berjualan untuk domestik saja, tetapi sudah bisa masuk ke pasar ekspor. Sekarang ini peluang-peluang seperti itu sangat banyak sekali. Hasil-hasil pertanian gampang sekali sekarang yang namanya ekspor. Kopi, hampir semua daerah kita memiliki kopi. Buah-buahan hampir semua kita memiliki buah-buahan. Hortikultura, gampang sekali. Hanya bagaimana kita menyiapkan sebuah kualitas yang baik,” kata Jokowi.
Comments