in ,

Indonesia Sustainability Forum 2023 Hasilkan 6 MoU

Indonesia Sustainability Forum 2023
FOTO: KADIN Indonesia 

Indonesia Sustainability Forum 2023 Hasilkan 6 MoU

Pajak.com, Jakarta – Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 telah selesai digelar di Jakarta pada 7-8 September 2023. Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 salah satu perhelatan terbesar berskala global yang membahas isu-isu keberlanjutan di Asia Pasifik ini telah menghasilkan 6 memorandum of understanding (MoU) yang akan berkontribusi untuk transisi energi hijau dan ekonomi inklusif yang lebih cepat di Indonesia.

ISF 2023 diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersinergi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Sekitar 2.000 orang hadir selama pertemuan ISF 2023, termasuk sejumlah petinggi dari negara lain, seperti Perdana Menteri Papua Nugini James Marape; pimpinan organisasi global, antara lain Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Kristalina Georgieva dan Presiden Bank Dunia (World Bank) Ajay Banga.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengungkapkan, besarnya animo peserta menandakan adanya pergeseran positif di kawasan Asia Pasifik untuk mendukung agenda keberlanjutan. Begitu pula dengan adanya penandatanganan kemitraan-kemitraan penting dalam acara ini.

Baca Juga  Wamenkeu Tegaskan Indonesia Dukung Reformasi Kebijakan Ekonomi Hijau di CFMCA Laos

“Agenda keberlanjutan bukanlah kegiatan yang bersifat check the box bagi pemerintah dan dunia usaha. Agenda keberlanjutan lebih merupakan sebuah perubahan model bisnis dalam konsumsi dan pertumbuhan, untuk memastikan bahwa kemajuan menuju kemakmuran dapat terus berlanjut dengan cepat, sekaligus melindungi planet kita,” ujar Rachmat dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com(11/9).

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri KADIN Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, forum ini merupakan kesempatan bagi sektor swasta untuk memberikan kontribusi yang konkret dan berarti bagi agenda keberlanjutan.

“Sektor swasta telah menjadi motor penggerak pertumbuhan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, setiap perubahan positif yang kita upayakan untuk mendukung agenda keberlanjutan akan memberikan efek domino yang positif bagi masyarakat dan planet ini. Nantinya Pemerintah Indonesia bertekad untuk menjadikan ISF 2023 sebagai acara tahunan,” jelas Shinta.

Baca Juga  Moeldoko: Penerapan Perdagangan Karbon Harus Berjalan Optimal Sebelum Oktober 2024

Berikut hasil MoU yang ditandatangani di ISF 2023:

  1. MoU 1: Kerja Sama dan Implementasi Teknologi Penangkapan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Karbon (Carbon Capture, Utilization and Storage Technology) antara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan Karbon Korea Co, Ltd;
  2. MoU 2: Penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Stanford Doerr School of Sustainability dan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). MoU ini  menandakan ketertarikan Stanford University untuk mengembangkan kolaborasi penelitian dengan IKN;
  3. MoU 3: Penguatan ketersediaan energi di Grid Sulawesi antara PT Vale Indonesia dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero);
  4. MOU 4: Penandatanganan Letter of Intent terkait Pengembangan Fasilitas Modul Solar Photovoltaic (Solar PV) dan Battery Energy Storage System (BESS). Kerja sama ini mendorong pertumbuhan industri energi terbarukan Indonesia dan menghasilkan energi hijau;
  5. MoU 5: Kegiatan Pelestarian Lingkungan sebagai bagian dari Program Pertanggungjawaban Sosial dan Lingkungan antara Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero); dan
  6. MoU 6: Penandatanganan antara China EV 100 dan PT Utomo Chargeplus Indonesia mengenai Riset Bersama (Joint Research) terkait Kerja Sama Kendaraan Listrik.
Baca Juga  Pemerintah Cabut Aturan Pembatasan Barang Bawaan Pekerja Migran

Kemudian, ada pula peluncuran Pertamina Sustainable Academy, sebuah akademi minyak dan gas berkelanjutan yang berskala besar pertama di Asia. Selanjutnya, Deklarasi Bersama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tentang Dukungan Infrastruktur Pengisian Daya dan Ekosistem Penukaran Baterai untuk Kendaraan Listrik Berbasis Baterai.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *