“Untuk itu, tantangan kita ke depan justru di knowledge based economy, di mana sekarang era manusianya yang menjadi pusat pertumbuhan, inovasi manusianya yang menjadi pusat pertumbuhan. Tidak bisa hanya mengandalkan pasar dan SDA. Kalau tahun 2045 generasi Indonesia bukanlah generasi yang produktif tapi generasi yang konsumtif, maka Indonesia Emas 2045 hanyalah mimpi,” kata Erick.
Beberapa upaya pemerintah untuk menciptakan ekosistem digital adalah dengan mendirikan Merah Putih Fund, yaitu sistem pendanaan untuk startup yang menuju unicorn—perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasi sebesar 1 miliar dollar AS.
“Kita juga sudah mengajak SWF (Sovereign Wealth Fund) Indonesia, yaitu INA (Indonesia Investment Authority) untuk masuk (menciptakan) yang lebih besar, yakni unicorn menuju decacorn,” kata Erick.
Selain itu, pemerintah berupaya menyiapkan talenta pada bidang teknologi melalui program Indonesia Digital Tribe (IDT). Program ini diharapkan menjadi penguatan untuk kemajuan digitalisasi dalam negeri.
“Kita pakai roadmap sendiri sebagai Indonesia, bukan punya orang lain. Ini adalah ekosistem yang kita harapkan, kita jadi memiliki kekuatan sendiri. Teknologi tidak bisa terelakkan, dunia baru akan kita hadapi, karena itu kita perlu superhero baru, mudah-mudahan superhero yang kita dorong ini bisa menjaga ekosistem (digital) Indonesia,” kata Erick.
Comments