in ,

IMF: Ekonomi RI Tumbuh di Atas Rata-Rata Dunia

IMF: Ekonomi RI
FOTO: IST

IMF: Ekonomi RI Tumbuh di Atas Rata-Rata Dunia

Pajak.com, Jepang – Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional/ International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva mengungkapkan, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata pertumbuhan dunia. IMF mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Republik Indonesia (RI) yang masih terjaga dengan baik di tengah ketidakpastian dan gejolak global.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 sebesar 5,31 persen. Kemudian, pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023 diperkirakan akan mencapai 5,1 persen dan sebesar 5 persen di tahun 2024. Pada kuartal I-2023, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,03 persen. Sementara, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2022 mencapai 4,4 persen dan diproyeksi semakin melambat menjadi 2,9 persen di tahun 2023.

“Di tengah situasi ekonomi dunia yang diwarnai banyak ketidakpastian, ekonomi Indonesia cukup baik dan stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia,” ungkap Kristalina dalam data bertemu Presiden Joko Widodo, di dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7, di Hiroshima, Jepang, (20/5).

Baca Juga  Definisi dan Ketentuan Hak Angket DPR

IMF juga menilai, Indonesia memiliki peran penting di tengah situasi dunia yang sedang menghadapi banyak tantangan saat ini. Indonesia dinilai mampu untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan semua pihak. Dengan demikian, IMF berharap, Indonesia dapat ikut serta dalam memberikan bantuan kepada negara berkembang lainnya.

“IMF harapkan bantuan Indonesia kepada negara berkembang lain, terutama di bidang pengentasan kemiskinan. Indonesia dapat berbicara dengan semua negara, semua pihak, dan di tengah dunia yang hadapi banyak tantangan seperti saat ini, diperlukan lebih banyak lagi peran seperti yang dimainkan oleh Indonesia,” ungkap Kristalina.

Ia juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam menjalankan Presidensi G20 pada 2022 serta keberhasilan atas penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN pada tahun 2023.

Baca Juga  Cara Membuat Sertifikat Tanah di BPN

Sebelumnya, IMF menerbitkan laporan World Economic Outlook Edisi April 2023, yang isinya merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,8 persen menjadi 5 persen (2023) dan semakin baik hingga ke level 5,1 persen (2024).

Di sisi lain, IMF memperkirakan perekonomian dunia melambat menjadi 2,8 persen pada tahun 2023, kemudian membaik ke level 3 persen di 2024. IMF menganalisis, momentum penguatan pemulihan yang sempat terjadi di awal tahun, kini meredup seiring terjadinya gejolak sektor keuangan di Amerika Serikat dan Eropa serta tekanan inflasi yang persisten tinggi. Proyeksi inflasi global 2023-2024 naik menjadi 7 persen (2023) dan 4,9 persen (2024).

“Kegagalan sistem perbankan Amerika Serikat dan Eropa menambah ketidakpastian terhadap outlook kedua kawasan yang sudah mendapat tekanan berat dari inflasi dan pengetatan moneter yang agresif,” tulis IMF dalam laporan World Economic Outlook Edisi April 2023.

Baca Juga  Pemerintah Pantau Penurunan Nilai Ekspor Nasional

Ke depan, IMF melihat pelbagai risiko perekonomian global masih dominan dengan potensi hard landing—apabila risiko semakin eskalatif. Risiko utama berasal dari tekanan sektor keuangan, tekanan utang, eskalasi perang di Ukraina yang dapat memicu kenaikan harga komoditas, tingkat inflasi inti yang persisten tinggi, serta fragmentasi geoekonomi.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *