in ,

Erick Thohir Bentuk PMO Kopi Nusantara

“Jadi kalau kita membangun ekosistem dan konsumsi kopi kita sendiri, siapa tahu nilai tawar kopi kita makin tinggi. Sudah seyogianya kita bangun ekosistem kita sendiri, bukan ekosistem Brasil atau Vietnam, tapi ekosistem Indonesia dalam persaingan di dunia global,” kata Erick.

Menurutnya, ekosistem yang kuat akan membuat harga kopi menjadi lebih kompetitif, baik di kalangan petani hingga pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Harga akan menjadi pendorong utama bisnis kopi dalam negeri di pasar internasional.

“Apalagi dengan bagusnya coffee shop di Indonesia. Ini juga meningkatkan persaingan kuat dengan dunia, sehingga para trader dunia di Indonesia juga kita imbangi dengan permintaan kopi dalam negeri, yang selama ini mereka juga menekan harga kopi menjadi lebih murah sebagai kopi campuran,” kata Erick.

Baca Juga  Pemerintah dan WRI Indonesia Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel

Ia juga mengungkap, selama ini kopi Indonesia hanya digunakan sebagai campuran oleh pasar global lantaran kualitas yang dihasilkan tidak maksimal. Hal ini senada juga terjadi pada padi yang tidak memiliki kualitas standar internasional.

“Persoalan ini lantaran tidak adanya dukungan teknologi yang mumpuni dalam menghasilkan kualitas kopi terbaik. Banyak sekali kopi-kopi itu dalam posisi yang hancur dan petani tidak ada pendampingan bagaimana memetik kopi yang mestinya merah tapi karena tengkulak, akhirnya semua kopi diambil saja karena petani punya kebutuhan sehari-hari,” kata Erick.

Ditulis oleh

Baca Juga  Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Kerja Sama Pemensiunan Dini Pembangkit Listrik Batu Bara

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *