Selain itu, pertumbuhan ekonomi 2023 ditargetkan sebesar 5,3 persen-5,9 persen, dengan tingkat pengangguran terbuka 5,3 persen-6 persen. Sementara rasio gini ditargetkan sebesar 0,375-0,387, sedangkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 27,02 persen.
“Hasil rapat panja Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Prioritas Anggaran 2023 menyebut, terdapat dua sasaran pembangunan yang terdiri atas mengembalikan pertumbuhan melalui peningkatan produktivitas, serta peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM),” jelas Said.
Ia menegaskan, pengambilan keputusan diambil setelah mendengar laporan dari masing-masing Panitia Kerja (Panja). Kesepakatan mengenai postur makro fiskal 2023 juga diambil dalam situasi yang masih diliputi ketidakpastian.
“Tantangan yang kita hadapi tidak mudah. Oleh karenanya, kalau toh asumsi makro hari ini kita putusin, belum tentu seperti itu nanti di nota keuangan. Dalam pembacaan hasil Rapat Panja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan RAPBN 2023, disebutkan tema kebijakan fiskal tahun depan adalah ‘Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan’,” ungkap Said.
Hal senada juga ditegaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia menekankan, tema RKP tahun 2023 yang disepakati merupakan strategi kebijakan yang akan dilaksanakan pemerintah difokuskan pada penguatan kualitas SDM melalui kebijakan bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial, akselerasi pembangunan infrastruktur, pemantapan reformasi birokrasi, revitalisasi industri, dan pembangunan ekonomi hijau.
Comments