Pajak.com, Jakarta – Untuk mengakselerasi pertumbuhan kinerja perusahaan, tahun ini Peruri melakukan transformasi penuh ke model bisnis baru di era digital. Mengusung tema Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) “Accelerating Growth and Performance” sebagai fondasinya, model bisnis tidak akan hanya mengandalkan penugasan dari pemerintah untuk melakukan pencetakan uang Rupiah dan dokumen sekuriti milik negara. Namun, kini telah bertransformasi dengan memperluas portofolio bisnis dengan memberikan layanan digital solutions dengan pasar yang lebih kompetitif.
Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan, hakikatnya Peruri tidak berganti bisnis tetapi justru memperkuat posisinya sebagai penjamin keaslian dalam bisnis printing, hybrid maupun digital.
“Fokus utama Peruri saat ini adalah meningkatkan operational excellence serta mengakselerasi transformasi digital sebagai modal Peruri membangun bisnis secara end-to-end,” kata Dwina dalam keterangan tertulis Sabtu (22/1/21).
Dwina mengatakan, dalam fokus untuk membangun bisnis secara end-to-end, Peruri mengintegrasikan bisnis melalui pengembangan security features serta mengoptimalkan penggunaan material bahan kertas lokal sebagai upaya meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Upaya-upaya ini bertujuan untuk menambah nilai dari setiap produk yang dihasilkan sehingga memberikan rasa aman bagi penggunanya.
Di sisi lain, layanan digital sekuriti Peruri telah mendapatkan lisensi sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) atau Certificate Authority dari Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai fondasi untuk memberikan layanan bisnis digital sekuriti. Untuk mendukung hal tersebut, Peruri telah mempersiapkan diri terutama di sisi Sumber Daya Manusia (SDM). Sejak 2021, seluruh karyawan Peruri telah dibekali dengan pengetahuan dan berbagai pelatihan untuk meningkatkan digital readiness karyawan sebagai dasar perusahaan menjalani bisnis digital security.
Comments