Perananan Teknologi Digital Sebagai Alat Transaksi Digital Untuk Milenial Zaman Sekarang
Oleh : Siti Juju Juwariah
Kaum milenial zaman sekarang merupakan generasi yang memiliki pengetahuan, mempunyai semangat yang tinggi dan memiliki kemampuan yang lebih luas dan mampu mengembangakan, meningkatkan dan memajukan Negara. Bahkan kaum milenial zaman sekarang biasanya mampu menjadi pelopor pertema yang bergerak untuk mencapai sebuah revolusi dari suatu bangsa. Dengan adanya perkembangan zaman yang memajukan teknologi digital, membuat kaum milenial semakin membara untuk memanfaatkannya. Teknologi digital merupakan teknologi yang dimana penggunaanya tidak lagi banyak membutuhkan tenaga manusia dan lebih cenderung pada sistem pengoperasionalannya yang otomatis dan canggih dengan sistem komputer yang dapat dibaca oleh komputer. Teknologi digital sendiri memiliki fungsi dan manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat khusunya kaum milenial di Indonesia. Beberapa fungsi dan manfaat diantaranya adalah untuk membantu pekerjaan dalam membuat, mengubah, menyimpan, menyampaikan informasi dan menyebarluaskan informasi secara cepat dan berkualitas serta efisien. Perkembangan zaman dan teknologi yang cepat membuat teknologi finansial ikut berkembang dan menjadi salah satu faktor yang membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan ini banyak digemari oleh kalangan milenial karena kemudahan penggunaan dan kecepatan kinerjanya, oleh karena itu sebagian besar transaksi dan investasi banyak dilakukan oleh kaum milenial yang dengan mudah belajar dan mencari informasi melalui web/internet.
Semakin berkembangnya zaman, semakin canggih pula teknologi yang digunakan. Contohnya dalam hal bertransaksi, kini masyarakat khususnya kaum milenial dimudahkan dengan adanya transaksi digital. Dikutip dari kebumenkab.go.id Transaksi digital adalah pembayaran nontunai (cashless) seperti portable banking atau perangkat transaksi virtual lainnya. Tersedianya fasilitas ini membuat orang tidak perlu beranjak dari tempat duduk untuk bertransaksi. Hanya melalui ponsel yang terhubung internet, semua bisa dilakukan. Transaksi digital dirancang untuk memudahkan masyarakat, khususnya financial backer dan pengguna jasa keuangan, dalam melakukan aktivitas keuangan, serta meminimalisasi risiko keuangan yang mungkin terjadi tanpa harus membawa uang dalam jumlah besar kemana-mana. Selain dalam hal transaksi atau perbankan, kecanggihan teknologi juga berpengaruh pada perkembangan dunia ekonomi dan bisnis. Beberapa tahun ini kaum milenial ramai memperbincangkan tentang investasi advanced yang bisa dilakukan hanya dengan menggunakan modular Rp. 100.000-, saja dan bisa dilakukan sedini mungkin. Seperti yang kita ketahui, investasi adalah sebuah aktivitas menyimpan atau menempatkan dana pada periode tertentu dengan harapan penyimpanan tersebut akan menimbulkan keuntungan atau peningkatan nilai investasi. Sekarang ini terjadi tren di transaksi pasar modular. Saat ini jumlah financial backer pasar modular (saham, reksa dana, obligasi) meningkat begitu tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Terutama dengan adanya aplikasi online untuk berinvestasi. Head of Advanced Specialty Unit PT Syailendra Capital, salah satu perusahaan manajer investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tren ini pula yang membuat banyak stage computerized investasi yang berlomba untuk menjadi super applications. Aplikasi yang di dalamnya ada seluruh kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat terutama kaum milenial. Kalau bisa kebutuhan semua orang itu ada di satu aplikasi.Tinggal satu kali klik, orang bisa berinvestasi, berbelanja, menabung, membeli asuransi dan sebaginya. Namun, salah satu caranya untuk menjadi super applications adalah stage investasi perlu bekerjasama dengan online business atau commercial center. Saat ini jenis–jenis investasi digital adalah Reksa dana, Saham, Tabungan Emas On the web, Forex, Surat Berharga Negara (SBN) dan Tabungan Berjangka. Namun, Menurut survei OECD ada banyak jenis investasi yang menawarkan janji manis, namun berujung penipuan atau biasa dibilang investasi bodong. Maka dari pada itu, pengetahuan mengenai literasi keuangan sangat penting agar tidak menjadi korban penipuan dengan janji manis yang menawarkan bunga atau pendapatan besar.
Generasi milenial atau orang yang lahir pada 1985 – 1995 lebih memilih bertransaksi tanpa menggunakan uang tunai atau nontunai. Dari hasil penelitian dari perusahaan riset pasar Ipsos menyebut 68 persen pengguna dompet digital atau uang elektronik adalah generasi milenial. Kaum milenial lebih memilih dompet digital karena menilai transaksi credit only atau nontunai jauh lebih praktis daripada transaksi konvensional menggunakan uang tunai. Dengan transaksi nontunai, pengguna tidak perlu lagi membawa uang tunai secara berlebihan dan transaksi pembayaran lebih cepat. Pengguna juga tidak perlu lagi menghitung uang tunai di dompet dan menunggu kembalian. Kinerja transaksi digital lebih efisien karena bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Bukan hanya untuk berbelanja, layanan nontunai juga memudahkan transaksi saat hendak membayar tagihan. Selain mudah, pengguna tidak perlu lagi antre apabila ingin melakukan pembayaran tagihan listrik, air, dan telepon, termasuk berbelanja. Bukan hanya efisien dan praktis, pengunaan transaksi nontunai juga banyak keuntungannya. Pasalnya, saat ini banyak vendor menawarkan potongan harga dan cashback apabila transaksi dilakukan dengan pembayaran uang elektronik. Tak hanya marchant, tidak jarang beberapa layanan uang elektronik juga menyediakan berbagai voucher belanja sehingga bisa lebih hemat.
Uang elektronik atau e-cash sekarang tumbuh dan berkembang, juga semakin diminati karena kepraktisannya apalagi bagi anak muda. Alat pembayaran digital ini makin populer karena diterbitkannya pembayaran tol non tunai. Kini transaksinya semakin mengalami pertumbuhan seiring dengan perkembangan zaman, termasuk belanja di toko berskala kecil hingga besar, parkir, sampai transportasi. Pertumbuhan transaksi non tunai dan perkembangan dunia digital menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingginya transaksi uang elektronik. Apalagi banyak diskon dan cashback yang makin menarik minat masyarakat untuk menggunakannya. Informasi dari Bank Indonesia, transaksi selama Juli 2019 mencapai Rp12,93 triliun, meningkat lebih dari 200% dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Nilai ini withering tinggi sejak uang elektronik pertama kali dirilis di Indonesia. Penggunaannya selama sebulan itu hingga 476 juta kali untuk transportasi dan online business.
Perkembangan digitalisasi yang sangat pesat ini telah memberikan kepraktisan serta kemudahan dalam kehidupan manusia dan memberikan peluang bagi generasi milenial sebagai pelaku advanced untuk dapat bijak dalam advanced. Untuk itu perlu adanya imbauan untuk menggunakan transaksi digital dan investasi advanced dengan bijak dan benar agar terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan.
Comments