Targetkan Pajak Tembus Rp 2.189,3 Triliun di 2025, “Tax Ratio” Masih Jadi Tantangan
Pajak.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia targetkan penerimaan pajak tahun 2025 mencapai lebih dari Rp 2.189,3 triliun, sebuah rekor baru yang diharapkan dapat mendukung program pembangunan nasional. Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan berupa tax ratio yang rendah dibandingkan negara-negara tetangga.
Hal tersebut diungkapkan oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nufransa Wira Sakti dalam acara Arah Kebijakan Perpajakan di Era Pemerintahan Kabinet Merah Putih yang digelar secara virtual pada Selasa (12/11).
“Sebagaimana kita ketahui, tax ratio kita masih kecil bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita,” kata Nufransa.
Tax ratio yang rendah tersebut menunjukkan bahwa kontribusi penerimaan pajak terhadap perekonomian Indonesia belum optimal. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam meningkatkan pendapatan negara melalui pajak, terutama di tengah dinamika ekonomi global yang tidak menentu.
Nufransa menjelaskan bahwa pencapaian target pajak yang lebih tinggi memerlukan dukungan sistem perpajakan yang efisien, adil, dan transparan. Menurutnya, kualitas sistem perpajakan yang baik tidak hanya bergantung pada kebijakan yang diterapkan pemerintah, tetapi juga peran aktif dari para akuntan dan profesional pajak.
Menurut Nufransa, salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target penerimaan pajak adalah dengan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Ia juga menekankan pentingnya peran akuntan dalam membantu Wajib Pajak agar memenuhi kewajiban mereka dengan benar dan tepat waktu.
“Sistem perpajakan yang baik tidak hanya bergantung pada kebijakan yang tepat dari pemerintah, tapi juga pada peran serta akuntan dan profesional lainnya dalam memastikan kepatuhan pajak yang tinggi,” jelas Nufransa.
Tahun depan, kata Nufransa, pemerintah menetapkan target penerimaan pajak sebesar Rp 2.189,3 triliun, yang mencerminkan peningkatan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Nilai tersebut naik 13,9 persen dibanding outlook 2024.
Menurutnya, untuk mewujudkan target ambisius ini, dibutuhkan kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak, termasuk dukungan dari sektor swasta dan masyarakat. “Tahun depan kita sudah mencetak rekor baru karena ditargetkan untuk mencapai di atas Rp 2.000 triliun,” imbuh Nufransa.
Dengan target yang semakin tinggi, Nufransa berharap sistem perpajakan di Indonesia dapat terus diperbaiki agar lebih efisien dan responsif terhadap perubahan ekonomi, baik di tingkat domestik maupun global. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan tax ratio Indonesia.
“Namun, seiring dengan dinamika perekonomian global dan domestik, kita juga harus bekerja keras untuk memastikan bahwa sistem perpajakan kita tetap efisien, adil, dan transparan,” jelasnya.
Comments