in ,

Sri Mulyani: Beasiswa Dokter Spesialis Berasal dari Pajak

Sri Mulyani Beasiswa Dokter Spesialis
Foto: Kemenkeu

Sri Mulyani: Beasiswa Dokter Spesialis Berasal dari Pajak

Pajak.com, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan Beasiswa Fellowship Dokter Spesialis Dalam dan Luar Negeri, (8/5). Ia menegaskan, program beasiswa yang difasilitasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini berasal dari pajak yang dibayarkan masyarakat.

“Menteri keuangan katanya majakin (memungut pajak) terus. Dokter pun marah, katanya sering dipajaki oleh saya. Tetapi uang pajak dipakai oleh seluruh masyarakat, fellowship ini adalah salah satu bagian saja. Dukungan Kemenkeu (Kementerian Keuangan) di bidang kesehatan tidak terlepas dari peran pajak yang dibayarkan oleh masyarakat, baik itu untuk perbaikan rumah sakit, pengadaan alat-alat kesehatan, peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia) dan kesejahteraan para tenaga kesehatan. Sekarang tergantung visi dan misi kita semua. Kita maunya apa, tantangan di bidang kesehatan seperti apa dan jangan lupa teknologinya berkembang terus. LPDP bagian dari keuangan negara yang diperoleh melalui pajak,” ungkap Sri Mulyani.

Baca Juga  Mengenal Tobin Tax: Definisi, Tujuan, dan Tantangan Penerapannya

Ia memastikan, pemerintah selalu berupaya memberikan perhatian yang besar untuk pengembangan SDM, khususnya pada bidang kesehatan. Sebab pemerintah menyadari, kesehatan termasuk masalah yang rumit dan menantang, sehingga membutuhkan dukungan untuk membangun ekosistem yang lebih baik.

“Pandemi seharusnya menjadi pelajaran penting untuk mengantisipasi tantangan kesehatan serupa di masa depan. Di sisi lain, Indonesia juga harus siap dan cepat dalam mengadopsi berbagai perkembangan teknologi di bidang kesehatan. Untuk itu, perlu program dan pendekatan yang ambisius dalam memperbaiki kualitas SDM kesehatan. Dengan beasiswa pendidikan spesialis bagi para dokter, pemerintah indikator kesehatan masyarakat dapat terus membaik,” ungkap Sri Mulyani.

Ia menyebutkan, beasiswa dokter spesialis ini akan dibuka sepanjang tahun. Beasiswa diberikan untuk empat prioritas layanan kesehatan yang berhubungan dengan penyakit penyebab kematian tertinggi, yaitu jantung, strok, uronefrologi atau ginjal, serta kanker. Kini sudah ada 16 negara yang terdaftar sebagai tujuan fellowship. 

“Para dokter-dokter yang hari ini sudah dapat fellowship, saya berharap dapat menjadi spoke person untuk program ini maupun program-program untuk perbaikan ekosistem kesehatan, serta seluruh teman-teman di LPDP untuk responsif terhadap kebutuhan yang nanti akan semakin banyak berubah. Dari mulai fellowship, scholarship, training of trainer, merdeka belajar, research, dan berbagai kemungkinan kolaborasi di bidang ilmu pengetahuan yang memajukan Indonesia dan manusia di dunia ini,” tambah Sri Mulyani.

Baca Juga  MK Tolak Permohonan Penghapusan Sanksi Penjara bagi Wajib Pajak yang Lalai Lapor SPT

Selain pemberian anggaran beasiswa, Kemenkeu telah membantu peningkatan kualitas kesehatan berupa penyediaan anggaran yang memadai bagi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun transfer ke pemerintah daerah.

“Kami di sini, Kemenkeu, akan sangat mendukung semua program perbaikan layanan kesehatan yang dicanangkan oleh Kemenkes. Karena masalah tidak pernah berhenti atau bahkan nanti berulang. Pada saat tanda-tanda masalah itu muncul, saya harap Indonesia belajar dari sana dan tidak menjadi bangsa yang selalu jatuh ke lubang yang sama,” ujar Sri Mulyani.

Ditulis oleh

Baca Juga  Tahapan Pendahuluan Sebagai Syarat Mutlak Penerapan PKKU

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *