Prabowo Siapkan Program Baru untuk Genjot Penerimaan Negara, Dipimpin Wamenkeu Anggito
Pajak.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akan membuat program baru untuk meningkatkan penerimaan negara. Program ini bertujuan agar rasio penerimaan negara Indonesia bisa meningkat hingga setara dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa program ini akan dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu. Namun, Hashim belum memberikan detail lebih lanjut terkait rencana besar tersebut.
“Ini ada satu hal baru, ini ada program peningkatan revenue ratio kita. Program ini dipimpin Pak Anggito,” ujar Hashim dalam acara CNBC Economic Outlook 2025, dikutip Pajak.com pada Kamis (27/2/2025).
Menurut Hashim, target awal dari program ini adalah meningkatkan rasio penerimaan negara hingga mencapai level 18 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), setara dengan Kamboja. Dalam jangka panjang, pemerintah menargetkan rasio penerimaan negara Indonesia bisa mencapai 23 persen PDB, seperti Vietnam.
“Saya sudah ketemu Bank Dunia tujuh kali, saya sendiri dengan tim. Mereka katakan itu sangat mungkin Indonesia sama dengan Kamboja di level 18 persen,” ungkap Hashim.
Lebih lanjut, Hashim menegaskan bahwa peningkatan rasio penerimaan negara ini akan memberikan tambahan pendapatan yang signifikan bagi negara.
“Berarti kalau 18 persen Bank Dunia katakan kita bisa, berarti ada tambahan revenue penerimaan negara 60 miliar dolar Amerika Serikat [AS] per tahun atau Rp900 triliun per tahun tambahan,” tegasnya.
Untuk diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa rasio pajak Indonesia per Oktober 2024 sudah mencapai 10,02 persen. Angka ini lebih rendah dibanding dengan rasio pajak pada 2023 lalu yang mencapai 10,31 persen.
Meski demikian, capaian rasio pajak tersebut masih sesuai dengan target pemerintah yang berada di kisaran 9,92 persen hingga 10,2 persen pada 2024.
“Tax ratio sekarang di 10,02 persen dengan proyeksi GDP,” ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (12/11/2024).
Berdasarkan catatan Pajak.com, hingga Desember 2024 realisasi penerimaan pajak mencapai Rp1.932,4 triliun atau sekitar 97,2 persen dari target dalam APBN 2024 yang mencapai Rp1.988,9 triliun. Namun, realisasi penerimaan pajak ini lebih tinggi 3,5 persen bila dibandingkan 2023.
Comments