in ,

Pajak Tinggi untuk Warga yang Tinggalkan Rusia

pajak tinggi rusia
FOTO : IST

Pajak Tinggi untuk Warga yang Tinggalkan Rusia

Pajak.com, Moskwa – Perang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina membuat sebagian warga Rusia memutuskan untuk keluar dari negara Beruang Putih itu. Untuk mencegah keinginan warganya itu, majelis rendah parlemen Rusia (Duma Negara), sedang menyiapkan undang-undang berupa pajak yang lebih tinggi bagi orang-orang yang meninggalkan Rusia.

Rencana tersebut disampaikan Juru Bicara Duma Vyacheslav Volodin melalui aplikasi pesan Telegram, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (26/12/2022).

“Adalah benar untuk membatalkan preferensi bagi mereka yang telah meninggalkan Federasi Rusia dan memperkenalkan tarif pajak yang lebih tinggi untuk mereka,” tulis Volodin. Meski demikian, belum diketahui pasti berapa tarif pajak yang akan dikenakan untuk warga yang memutuskan untuk keluar Rusia tersebut.

Volodin mengatakan, pihaknya sedang mengerjakan perubahan yang sesuai dengan undang-undang. Selama Moskwa melancarkan invasinya ke Ukraina, banyak orang Rusia yang dikabarkan telah meninggalkan negara tersebut. Namun, tidak ada laporan terperinci seberapa banyak jumlah orang Rusia yang telah pergi dari negara tersebut sejak awal perang berlangsung.

Baca Juga  Pelaporan SPT Tahunan Kalselteng Tumbuh Positif 15,68 Persen

Sebelumnya, beberapa media lokal telah melaporkan bahwa sebanyak 700.000 orang telah melarikan diri di awal Oktober, setelah menerima pengumuman mobilisasi parsial pada September. Mobilisasi parsial itu bertujuan merekrut 300.000 orang Rusia yang masuk kategori wajib militer untuk ikut berperang. Namun, Pemerintah Rusia membantah angka tersebut.

Menurut Layanan Pajak Federal Rusia, Pemerintah Rusia selama ini telah memberlakukan pajak penghasilan bagi orang yang tinggal di dalam negeri sebesar 13 persen yang langsung dipotong secara otomatis dari gaji mereka. Sementara orang Rusia yang bekerja di luar negeri yang merupakan Wajib Pajak Rusia harus membayar pajak secara mandiri.

Volodin mengatakan, ia sangat bisa dimengerti mengapa banyak warganya yang melarikan diri. Namun, menurut Volodin, warganya yang menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan telah kembali ke Rusia.

Baca Juga  15 Rencana Aksi BEPS Inclusive Framework Cegah Penghindaran Pajak

“Selebihnya harus mengerti, sebagian besar masyarakat tidak mendukung tindakan mereka (yang kabur) dan percaya bahwa mereka mengkhianati negara, kerabat, dan teman mereka,” tutur Volodin.

Sebagai informasi Duma Negara adalah majelis rendah parlemen Rusia yang maksimal beranggotakan 450 orang dan dipilih melalui pemilu.  Duma Negara atau Gosudarstvennaya Duma dan sering kali disingkat Gosduma ini  menggantikan Lembaga Soviet Tertinggi pada tahun 1993. Sedangkan, majelis tinggi Rusia adalah Dewan Federasi. Markas besar Duma terletak di pusat kota Moskwa dan anggotanya disebut sebagai deputi. Duma Negara menggantikan Majelis Agung Uni Soviet pada tahun 1993 sebagai hasil dari konstitusi baru yang diperkenalkan oleh Boris Yeltsin setelah krisis konstitusional Rusia tahun 1993, dan disetujui oleh rakyat Rusia dalam sebuah referendum. Nama “Duma Negara” diambil dari nama parlemen Kekaisaran Rusia yang juga bernama Duma Negara, yang dibentuk sebagai akibat revolusi tahun 1905.

Baca Juga  Kurs Pajak 27 Maret – 2 April 2024

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *