London Pertimbangkan Pajak Wisatawan, Harga Kamar Hotel Diprediksi Melonjak
Pajak.com, London – Harga hotel di London, yang sudah menjadi yang tertinggi di Inggris, kemungkinan akan semakin melonjak jika rencana pajak wisatawan diterapkan. Saat ini, tarif rata-rata menginap di hotel London mencapai 158 pound sterling (sekitar Rp 2,9 juta) per malam, menurut data dari Statista. Tentunya, penerapan pajak ini akan menambah biaya bagi para wisatawan yang berkunjung ke ibu kota Inggris ini.
Wali Kota London Sadiq Khan menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan wacana tersebut, menyusul dukungan lintas partai dari politisi lokal. Khan mengungkapkan akan mempelajari bagaimana kebijakan ini telah diterapkan di kota-kota lain di Eropa dan Inggris.
“Saya bersedia meninjau di mana kebijakan ini telah berhasil, apa saja masalah yang terkait dengan kebijakan tersebut … Kami akan melihat apa yang dilakukan oleh kota-kota lain tidak hanya di Eropa, tetapi juga di Inggris,” kata Khan, dikutip dari Forbes, Sabtu (30/11).
Beberapa kota di Inggris, seperti Manchester dan Liverpool, sudah lebih dulu menerapkan pungutan wisata melalui celah hukum tertentu, meski pemerintah daerah sebenarnya belum diberi wewenang penuh untuk langsung memberlakukan pajak wisata. Sementara itu, di Eropa, pajak wisatawan telah lama digunakan sebagai cara mengatasi lonjakan turis yang besar.
Kota-kota seperti Amsterdam, Barcelona, dan Paris mengenakan biaya tambahan bagi wisatawan yang menginap di hotel. Misalnya, pajak wisatawan di Paris mencapai 8,13 euro (sekitar Rp 135 ribu) per malam di hotel bintang empat. Bahkan, Venesia, yang kerap dibanjiri wisatawan harian, mengenakan pajak khusus untuk pengunjung harian, termasuk penumpang kapal pesiar, untuk mengurangi kepadatan di pusat kota.
Namun, di balik potensi peningkatan pendapatan kota, sektor pariwisata London menyuarakan kekhawatirannya. CEO UKHospitality Kate Nicholls menilai bahwa pajak ini hanya akan memperburuk situasi, terutama karena biaya menginap di London sudah termasuk tinggi dengan adanya tarif PPN yang besar.
“Pajak wisata hanya akan memperparah masalah, mengingat jumlah wisatawan yang datang ke London belum kembali ke tingkat sebelum pandemi,” ujar Nicholls.
Beberapa politisi setempat memiliki gagasan tentang bagaimana dana dari pajak wisatawan dapat digunakan. Partai Hijau, misalnya, ingin menggunakan pendapatan ini untuk meningkatkan fasilitas publik seperti toilet umum, sementara Partai Liberal Demokrat menyarankan untuk mendukung sektor kehidupan malam yang sedang menghadapi kesulitan.
Sadiq Khan menekankan bahwa timnya akan terus mempelajari bukti-bukti dari kota-kota lain sebelum membuat keputusan. Meskipun pajak ini mungkin bisa memberikan pendapatan tambahan yang signifikan bagi London, tantangan utamanya adalah bagaimana menerapkan kebijakan ini tanpa mengurangi minat wisatawan yang datang ke kota ini.
“Kita lihat saja nanti berdasarkan bukti yang ada. Saya orang yang percaya untuk selalu mengikuti bukti,” tutupnya.
Comments