in ,

Kabar Baik untuk Pelancong! Swedia Hapus Pajak Tiket Pesawat Mulai 2025

Swedia Hapus Pajak Tiket Pesawat
FOTO: IST

Kabar Baik untuk Pelancong! Swedia Hapus Pajak Tiket Pesawat Mulai 2025

Pajak.comStockholm – Pemerintah Swedia telah mengumumkan rencana hapus pajak tiket pesawat mulai 1 Juli 2025. Keputusan ini tidak hanya disambut dengan antusias oleh industri penerbangan, tetapi juga kabar baik bagi pelancong, terutama wisatawan mancanegara, karena akan mengurangi biaya tiket pesawat secara signifikan.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengungkapkan, pengenaan pajak atas tiket pesawat selama ini telah menjadi hambatan bagi daya saing Swedia.

“Jika Anda ingin memastikan koneksi udara yang baik dan menjaga Swedia sebagai hub internasional, Anda harus memastikan tidak mendiskriminasi keuntungan kompetitif yang dimiliki Swedia. Kebijakan ini selaras dengan tujuan iklim jangka panjang dan untuk melindungi kesempatan perjalanan di seluruh negeri,” kata Kristersson dalam sebuah konferensi pers bersama, dikutip dari The Local, Selasa (10/09).

Anggota Parlemen Demokrat Swedia Linda Lingberg menambahkan, penghapusan pajak tiket pesawat diharapkan dapat membuat biaya perjalanan udara lebih terjangkau bagi masyarakat dan wisatawan, sehingga dapat meningkatkan daya saing maskapai penerbangan di Swedia.

“Kami melakukan ini untuk mempromosikan lalu lintas udara di seluruh negeri dan meningkatkan aksesibilitas di seluruh negeri. Ini akan berarti, secara sederhana, harga tiket yang lebih rendah dan pada akhirnya akan memperkuat daya saing maskapai penerbangan,” kata Lingberg.

Sementara Menteri Infrastruktur dan Perumahan Swedia Andreas Carlson juga menyatakan bahwa penghapusan pajak ini akan memungkinkan investasi lebih besar di sektor penerbangan dan meningkatkan aksesibilitas di seluruh wilayah Swedia.

Baca Juga  Permudah Eksportir - Importir, Ini Manfaat “Coaching Clinic” AEO dari Bea Cukai

“Langkah ini akan menjadikan Swedia lebih kompetitif dan mendukung investasi dalam penerbangan,” kata Carlson.

Di kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Bisnis Swedia Ebba Busch menanggapi kekhawatiran bahwa penghapusan pajak akan meningkatkan emisi.

“Sejauh tujuan iklim Swedia, ini tidak akan membuat perbedaan besar,” ujarnya.

Busch menambahkan bahwa meskipun ini akan meningkatkan jumlah penumpang udara, dampak emisi iklim akan dinilai lebih lanjut di masa depan. Ia juga menyatakan bahwa karena sebagian besar negara di Uni Eropa tidak memiliki pajak tiket pesawat, kebijakan ini telah merugikan daya saing Swedia.

“Ini sangat penting bagi banyak perusahaan dan untuk sektor besar industri Swedia—bahwa kami dapat menjaga koneksi penerbangan kami. Hanya sebagian kecil negara di Uni Eropa yang memiliki pajak tiket pesawat, jadi ini telah menjadi kerugian kompetitif yang sangat berat bagi Swedia,” tuturnya.

Pajak atas tiket pesawat di Swedia pertama kali diberlakukan pada 2018 dengan tujuan mengurangi permintaan perjalanan udara untuk menekan emisi karbon. Pajak ini dikenakan pada penerbangan komersial yang berangkat dari bandara Swedia dengan kapasitas 10 kursi atau lebih.

Adapun tarifnya berkisar antara 76 krona Swedia (sekitar Rp 106 ribu) per penumpang untuk penerbangan dalam negeri dan Eropa, sebesar 315 kronor Swedia (sekitar Rp 445 ribu) per penumpang untuk penerbangan ke Amerika Serikat, dan sekitar 504 krona Swedia (sekitar Rp 702 ribu) untuk penerbangan jarak jauh. Pada tahun ini saja, pajak ini diperkirakan akan menghasilkan total penerimaan pajak sekitar 1,8 miliar kronor Swedia (sekitar Rp 2,5 triliun).

Baca Juga  Kemendagri Dorong Pemda Segera Terapkan Opsen PKB dan BBNKB

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA) memandang langkah ini sebagai terobosan positif. Meskipun pajak tersebut awalnya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, IATA menilai kebijakan ini justru kontraproduktif secara ekonomi dan kurang efektif dalam menangani isu lingkungan.

“Penghapusan pajak ini adalah kabar baik, karena menunjukkan bahwa perpajakan terhadap penumpang udara tidak sejalan dengan tujuan ekonomi maupun lingkungan,” ujar Rafael Schvartzman, Wakil Presiden Regional IATA untuk Eropa.

Setali tiga uang, Swedavia sebagai salah satu operator bandara Swedia turut mendukung keputusan Pemerintah Swedia. Menurut Presiden dan CEO Swedavia Jonas Abrahamsson, adanya penghapusan pajak ini diyakininya akan memperbaiki aksesibilitas dan pertumbuhan sektor penerbangan di Swedia.

Abrahamsson menambahkan, pajak atas tiket pesawat telah menghambat pertumbuhan sektor penerbangan di Swedia. Padahal, pajak ini tidak mendukung transisi ke bahan bakar penerbangan berkelanjutan, karena memperlakukan semua jenis bahan bakar secara setara.

“Pajak ini tidak mendukung transisi iklim yang diperlukan, karena memperlakukan semua jenis bahan bakar, termasuk bahan bakar jet berbasis bio, dengan cara yang sama,” katanya.

Tuai Kritik

Wacana penghapusan pajak tiket pesawat juga menuai kritik dari kelompok lingkungan dan beberapa akademisi. Partai Hijau Swedia, yang sebelumnya terlibat dalam pengenalan pajak tersebut, mengkritik langkah ini. Amanda Lind, juru bicara partai, menyatakan bahwa penghapusan pajak ini sebagai langkah mundur Pemerintah Swedia dalam perjuangan menghadapi perubahan iklim.

Baca Juga  Pajak Turis Asing Selandia Baru Naik Mulai Oktober, Siapkan Kocek Ekstra!

“Ini adalah contoh lain dari kebijakan iklim yang tidak bertanggung jawab dari pemerintah ini. Kita seharusnya berinvestasi dalam perubahan iklim, tetapi mereka malah mempersulit pengembangan energi angin dan mengurangi kewajiban pengurangan emisi,” kata Lind.

Para peneliti dari Universitas Chalmers dan Institut Teknologi Kerajaan Swedia (KTH Royal Institute of Technology) juga menilai bahwa pajak tiket pesawat ini memiliki dampak yang lebih besar terhadap pengurangan emisi daripada yang diperkirakan sebelumnya. Mereka memperingatkan bahwa penghapusan pajak akan meningkatkan emisi karbon dari sektor penerbangan secara signifikan.

“Aviation di Swedia hampir menyamai dampak iklim dari semua lalu lintas mobil penumpang di negara ini,” kata Åkerman kepada surat kabar lokal, Dagens Nyheter. Ia menambahkan bahwa meski ada pajak tiket pesawat, industri penerbangan tetap mendapatkan pengecualian pajak yang signifikan, dan menghapus pajak ini hanya akan memperburuk situasi.

Biar bagaimanapun, Pemerintah Swedia berharap adanya kebijakan penghapusan pajak ini dapat memulihkan tingkat penerbangan dari dan ke Swedia yang terimbas pandemi COVID-19 yang masih terasa hingga saat ini. Data dari OAG Schedules Analyser menunjukkan bahwa kapasitas penerbangan Swedia pada September 2024 masih turun 23 persen dibandingkan dengan 2019—sebelum pandemi. Sementara negara-negara tetangganya, seperti Denmark dan Norwegia, kapasitas penerbangan hampir kembali ke level sebelum pandemi, masing-masing mencapai 99 persen dan 92,4 persen.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *