Jokowi Tetapkan 2 KEK Baru! Investor Akan Raih Insentif Pajak
Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetapkan 2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru, yaitu KEK Edukasi, Teknologi, dan Kesehatan Internasional Banten melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2024. Lalu, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang ditetapkan lewat PP Nomor 39 Tahun 2024. Dengan penetapan ini, maka investor yang menanamkan modalnya di 2 KEK tersebut akan meraih berbagai insentif pajak.
Seperti diketahui, fasilitas pajak yang ditawarkan pemerintah kepada investor KEK telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 33 Tahun 2021. Regulasi ini mencakup 4 kategori utama insentif, yaitu pertama, Pajak Penghasilan (PPh), meliputi fasilitas pengurangan PPh badan (tax holiday) dan fasilitas PPh untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu (tax allowance). Kedua, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) tidak dipungut. Ketiga, pembebasan atau penangguhan bea masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) tidak dipungut. Keempat, pembebasan cukai
Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang menuturkan bahwa kedua KEK ini diharapkan membawa dampak signifikan terhadap perekonomian nasional sekaligus memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, yaitu melalui peningkatan lapangan pekerjaan dan inovasi serta berbagai multiplier effect lainnya.
“Setiap KEK memiliki fokus pengembangan yang spesifik dan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta menarik investasi. Langkah ini mencerminkan upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing ekonomi nasional melalui pengembangan sektor-sektor strategis,” ungkap Edwin dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (9/10).
Adapun KEK Edukasi, Teknologi, dan Kesehatan Internasional Banten bergerak di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan internasional dengan pengembangan teknologi digital. Kawasan dengan area sebesar 59,68 hektare ini memiliki target realisasi investasi sebesar Rp 18,8 triliun saat beroperasi penuh dan menyerap tenaga kerja hingga 13.446 orang. KEK tersebut akan menjadi pusat pendidikan internasional dengan beroperasinya Monash University—sebagai salah satu universitas terbaik ke-37 di dunia bidang riset, ekonomi digital, dan pengembangan teknologi. KEK ini turut ditargetkan mampu menciptakan target 100 startup bidang kesehatan dengan pelayanan yang terintegrasi, serta industri kreatif.
Penetapan KEK Edukasi, Teknologi, dan Kesehatan Internasional Banten dirancang untuk mendukung percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi lokal maupun nasional.
Sementara itu, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam menargetkan realisasi investasi hingga Rp 6,91 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 105.406 orang. KEK ini berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan layanan kesehatan berstandar internasional dan peningkatan medical-tourism yang ditargetkan beroperasi di tahun 2026.
Secara spesifik, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam diharapkan mampu menghadirkan layanan kesehatan berstandar internasional dengan menggandeng Apollo Hospitals, penyedia layanan kesehatan swasta terbesar di India. Apollo dikenal karena kemampuannya menyediakan perawatan berkualitas internasional dengan biaya yang kompetitif.
Dengan spesialisasi dalam berbagai layanan kesehatan canggih, seperti onkologi, kardiologi, neurologi, serta perawatan bedah berbasis robotik, kehadiran Apollo di Batam akan membuka peluang bagi KEK ini untuk menawarkan perawatan kelas dunia.
“Ini akan memperkuat posisi Batam sebagai destinasi pariwisata kesehatan regional yang kompetitif, sekaligus mengurangi pengeluaran devisa melalui peningkatan layanan medis dalam negeri, sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu lagi mencari perawatan ke luar negeri,” tambah Edwin.
Dengan hadirnya kawasan baru ini, maka Indonesia total 22 KEK, terdiri dari 12 KEK Industri, yaitu Gresik, Kendal, Sei Mangkei, Arun Lhokseumawe, Galang Batang, Morotai, Palu, Sorong, MBTK, Bitung, Tanjung Sauh, dan Setangga; 7 KEK Pariwisata, yaitu Mandalika, Lido, Tanjung Lesung, Kura Kura Bali, Tanjung Kelayang, Likupang, dan Sanur (Pariwisata-Kesehatan); 2 KEK Digital, yaitu Nongsa dan Singhasari; serta 1 (satu) KEK Jasa lainnya (KEK MRO), yaitu Batam Aero Technic (BAT).
Secara kumulatif sejak berdirinya KEK hingga Juni tahun 2024, 22 KEK yang telah ada mencatatkan investasi sebesar Rp 205,2 triliun. Sementara penyerapan tenaga kerja di seluruh KEK mencapai 132.227 orang, dari total 368 jumlah pelaku usaha yang aktif di KEK.
Comments