in ,

Inggris Bebaskan Pajak Aset Kripto Investor Asing

Inggris Bebaskan Pajak Aset Kripto
FOTO: IST

Inggris Bebaskan Pajak Aset Kripto Investor Asing

Pajak.com, Inggris – Pemerintah Inggris bebaskan pajak untuk investor asing yang membeli aset kripto melalui manajer investasi atau pertukaran kripto lokal mulai 1 Januari 2023. Pembebasan pajak ini resmi berlaku setelah Perdana Menteri Rishi Sunak menandatangani dekrit pajak untuk investor kripto asing. Pemerintah ingin menjadikan Inggris sebagai pusat kripto dunia.

“Pengecualian (pembebasan pajak) ini merupakan faktor penting dalam menarik investor global, yang berarti investor asing tidak akan dibawa ke (aturan) pajak Inggris, hanya dengan menunjuk manajer investasi yang berbasis di Inggris,” kata His Majesty’s Revenue and Customs (HMRC) Inggris, dikutip dari CoinDesk, (3/1).

Sebelumnya, Pemerintah Inggris sudah memiliki panduan pajak untuk pedagang aset kripto lokal. Pada Juli 2022, HMRC telah menerbitkan kajian yang dikumpulkan berdasarkan pandangan dari investor dan profesional tentang bagaimana seharusnya pajak keuangan terdesentralisasi.

Baca Juga  AHY Usul Pemberian Insentif Pajak untuk Pemilik Sertifikat Tanah

“Regulasi (pemajakan kripto) akan memberikan kepastian perlakuan pajak kepada pengelola investasi Inggris dan investor asing yang tetap berkeinginan memasukkan aset kripto ke dalam portofolio mereka, dan cara kami mendorong bisnis investasi aset kripto baru untuk berdiri di Inggris,” jelas HMRC.

Secara simultan, kini parlemen tengah membahas Rancangan Undang-Undang Layanan dan Pasar Keuangan, sehingga nantinya regulator keuangan lokal lebih memiliki kekuatan serta kepastian hokum atas aset kripto. Departemen Keuangan Inggris juga sedang membahas secara komprehensif tentang bagaimana sektor ini dapat diatur dengan adil, sehingga lebih mampu mengembangkan aset kripto lokal dan menarik investor asing.

Sementara, menurut Ketua Otoritas Perilaku Keuangan (Financial Conduct Authority/FCA) Inggris Ashley Alder, pengaturan pemajakan atas aset kripto juga perlu dibarengi dengan upaya Pemerintah Inggris mencegah kasus pencucian uang dalam skala besar. Hal itu perlu dilakukan karena jumlah investor kian meningkat di Inggris.

Baca Juga  DPR Usul Tunda Kenaikan Tarif PPN 12 Persen

Dalam penelitian FCA, sebanyak 2,3 juta orang dewasa di Inggris memiliki aset kripto hingga akhir tahun 2021 atau naik dari 1,9 juta investor di tahun 2020. Adapun kepemilikan aset kripto itu itu tercatat sebesar 420 dollar AS pada tahun 2021 atau meningkat dari 260 dollar AS di tahun sebelumnya.

“Pengalaman kami hingga saat ini tentang platform (kripto), adalah bahwa mereka sengaja mengelak. Metode yang digunakan untuk pencucian uang. (Cara mereka) menggabungkan seluruh rangkaian kegiatan yang biasanya dipisahkan, menimbulkan risiko yang sangat tidak diinginkan. Potensi konflik kepentingan dan aset yang tidak dipisahkan dengan benar,” ungkap Alder.

FCA pun telah mengambil pendekatan yang tegas, beberapa diantaranya membatasi pengiriman kripto (crypto remit) hingga menolak 80 persen perusahaan yang ingin bergabung dalam daftar bisnis yang telah lulus pemeriksaan antipencucian uang. Untuk itu, FCA akan terus mendorong Pemerintah Inggris menyelesaikan rencana untuk memperkuat pengawasan terhadap ekosistem bisnis aset kripto secara lebih komprehensif, termasuk mengawasi periklanan, praktik, penjualan, dan manajemen perusahaan aset kripto.

Baca Juga  Kanwil DJP Jakut Catatkan Penerimaan Rp 4,32 T per 31 Januari 2024

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *