Di Depan Sri Mulyani, Bos BRI Pamer Setor Pajak Rp98,4 Triliun Selama 3 Tahun
Pajak.com, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali menegaskan kontribusinya terhadap keuangan negara. Dalam tiga tahun terakhir, bank pelat merah ini telah menyetorkan pajak dan dividen dengan total mencapai Rp98,4 triliun. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama BRI Sunarso, dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025, di hadapan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BRI memiliki peran penting tidak hanya dalam mendorong pertumbuhan UMKM tetapi juga dalam menopang keuangan negara melalui pajak dan dividen.
“BRI juga berkontribusi terhadap keuangan negara sudah tentu, melalui setoran dividen dan pajak yang selama tiga tahun terakhir ini telah mencapai Rp98,4 triliun, termasuk di tanggal 16 kemarin kita sudah nyicil bayar dividen interim, porsi negara Rp10,8 triliun,” ungkap Sunarso, pada Kamis (30/1/2025).
Sunarso bahkan menekankan bahwa pembayaran dividen interim tersebut baru sebagian, karena masih ada pelunasan yang akan dilakukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Saya pamer ini di depan Ibu Menteri Keuangan [Sri Mulyani] Ini baru uang muka, nanti masih ada pelunasannya setelah RUPS,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Sunarso menjelaskan bahwa sebagai bank yang berorientasi pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), BRI tetap berkomitmen untuk memberdayakan sektor ini. Menurutnya, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.106 triliun kepada UMKM. Jumlah ini setara dengan 82 persen dari total kredit yang disalurkan BRI.
Selain itu, melalui Holding Ultramikro (UMi) yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM), layanan pembiayaan bagi pelaku usaha kecil semakin luas. Saat ini, 50 juta nasabah UMKM telah menerima kredit, termasuk 36 juta nasabah ultra mikro.
“Namun selain itu, hasil riset dari BRI Institute menunjukkan bahwa pemberdayaan UMKM tidak cukup hanya dengan melalui penyaluran kredit, tetapi membutuhkan pendampingan dan edukasi supaya mereka membiasakan diri saving atau menabung,” jelas Sunarso.
Sunarso juga menjelaskan bahwa, BRI telah melayani lebih dari 180 juta rekening tabungan nasabah UMKM, sebagai bagian dari strategi meningkatkan inklusi keuangan.
Transformasi digital juga menjadi fokus utama BRI dalam memperluas layanan keuangan. Sunarso menyebut bahwa pihaknya telah menutup beberapa cabang bank dan menggantinya dengan sistem agen BRILink. Kini, BRI memiliki 1.064.000 agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah sekarang kita sudah memiliki lebih dari 1 juta agen BRILink di seluruh Indonesia,” ujar Sunarso.
Menurutnya, total volume transaksi melalui agen BRILink pada tahun 2024 mencapai Rp1.589 triliun. Sunarso menekankan bahwa transaksi ini mayoritas terjadi di warung-warung kecil, membuktikan bahwa layanan keuangan digital semakin menjangkau masyarakat di pelosok negeri.
Selain mendukung UMKM melalui kredit dan digitalisasi, BRI juga aktif dalam pengembangan ekonomi desa. Salah satu inisiatif unggulannya adalah Program Desa Brilian, yang membina desa-desa agar berkembang sesuai dengan potensi spesifiknya.
“Kita melakukan pembinaan terhadap desa yang kita sebut Desa Brilian, di mana ekonomi desa kita tumbuh berdasarkan potensi masing-masing, seperti desa kerajinan, desa wisata, desa pertanian, dan lain-lain,” terang Sunarso.
Dengan capaian-capaian tersebut, Sunarso optimistis bahwa BRI akan semakin memperkuat perannya sebagai bank yang tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi rakyat melalui dukungan bagi UMKM dan ekonomi desa.
Comments