AXIOO Berpotensi Terima Insentif Super Tax Deduction
Pajak.com, Jakarta – Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Hitono Priyo mengungkapkan, PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIOO) berpotensi menerima insentif super tax deduction karena aktif mendukung program pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.
Apa itu super tax deduction? Super tax deduction merupakan insentif pajak yang diberikan pemerintah pada industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi, meliputi kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi. Insentif pajak ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2019, meliputi:
Pemberian insentif untuk Wajib Pajak badan dalam negeri yang menyelenggarakan kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis kompetensi tertentu dapat diberikan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 200 persen dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran.
Pemberian insentif untuk Wajib Pajak badan dalam negeri yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia, dapat diberikan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 300 persen dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan tertentu di Indonesia yang dibebankan dalam jangka waktu tertentu.
“Dalam kunjungan ini (ke AXIOO), kami ingin melihat secara langsung sejauh mana program-program yang sudah dilaksanakan oleh AXIOO, khususnya untuk pengembangan pendidikan vokasi,” kata Priyo dalam keterangan tertulis, dikutip Pajak.com (29/8).
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Tera Data Indonusa Tbk Andrey Fifo memastikan, salah satu fokus tujuan perusahaan adalah menyiapkan tenaga terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri lewat program sinkronisasi kurikulum, workshop berkelanjutan bagi guru, pembelajaran berbasis Teknologi Informasi (TI), serta validasi sertifikasi bertaraf internasional.
Sebagai informasi, AXIOO merupakan perusahaan internasional yang didirikan di Singapura sebagai perusahaan yang filosofis dan inovatif. Di Indonesia, AXIOO memproduksi atau menyediakan komputer, laptop, ponsel cerdas, komputer tablet, dan sebagainya. AXIOO mengklaim, menjadi salah satu komputer merek lokal yang berhasil menembus jajaran produk dunia dan menjadi salah satu produk yang mengadopsi prosesor Intel Core generasi kedua.
“Kami akan meningkatkan link and match antara sekolah vokasi dengan dunia industri. AXIOO mengadakan Axioo Class Program untuk meningkatan minat peserta didik, khususnya siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) untuk lebih kreatif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian peluang untuk memperoleh lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri dapat tercapai,” kata Andrey.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Sartono mengatakan, salah satu fokus pemerintah adalah peningkatan SDM, khususnya melalui jalur pendidikan vokasi.
“Jadi, kami ingin mencetak entrepreneur baru yang bukan karena paksaan. Perkembangan industri yang makin otomatis ke depannya, pendidikan vokasi merupakan jalur tepat yang harus ditempuh. Pemerintah menyadari persoalan utama adalah akses magang. Kita akan terus mengetuk pintu agar super tax deduction dipahami benar hingga membuka pintu magang bagi pendidikan vokasi. Sosialisasi juga harus dilakukan secara terus-menerus,” kata Agus.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto. Ia berharap agar lebih banyak lagi Wajib Pajak badan yang memanfaatkan super tax deduction untuk meningkatkan SDM yang lebih baik. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah akan berupaya menjadikan manusia Indonesia yang berkualitas.
“Kepada industri, berinvestasi pada sumber daya manusia akan menciptakan pola holistik luar biasa pada perkembangan ekonomi. Tidak hanya menciptakan generasi pencari kerja, melainkan juga generasi yang menciptakan pekerjaan,” ujar Wikan.
Comments