Menu
in ,

Mendorong Adopsi QRIS di Indonesia dan Negara Mitra

Mendorong Adopsi QRIS di Indonesia dan Negara Mitra

FOTO : IST

Metode pembayaran digital saat ini sedang menjadi trend, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Saat ini, banyak orang menginginkan kepraktisan dan efisiensi. Bank Indonesia telah menciptakan Standar Quick Response (QR) Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik berbasis server, dompet elektronik, atau mobile banking yang disebut Indonesian Standard QR Code (QRIS).

Dilansir dari situs resmi Bank Indonesia, QRIS yang disebut KRIS merupakan kombinasi berbagai jenis QR dari berbagai penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang menggunakan kode QR. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran yang bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk membuat proses transaksi menggunakan kode QR lebih mudah, lebih cepat dan lebih aman.

Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang menggunakan pembayaran kode QR wajib menerapkan QRIS. Saat ini, QRIS memungkinkan masyarakat umum dapat menggunakan aplikasi pembayaran baik dari penyedia perbankan maupun non-perbankan melalui semua toko, pedangan atau merchant, warung, tempat parkir, dan tiket wisata yang berlogo QRIS. Meskipun, penyedia QRIS itu berbeda dengan aplikasi yang digunakan di masyarakat.

QRIS memiliki banyak keunggulan yang memungkinkan sehingga lebih banyak mitra untuk menggunakan QRIS. Salah satunya adalah biaya transaksi yang lebih murah dibandingkan pembayaran dengan kartu, 30% lebih murah. Manfaat ini merambah tidak hanya sektor ekonomi tetapi juga dunia pariwisata. Ini dimaksudkan agar wisatawan dapat membayar semua logistik, makanan, dan suvenir hanya dengan memindai kode QRIS, tanpa harus membawa uang tunai ke mana pun mereka pergi.

Saat ini penggunaan QRIS mulai  di ujicoba pada beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Inisiatif ini akan dilaksanakan untuk menghubungkan pembayaran antar negara dan sebagai bentuk implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Inisiatif QRIS antar negara ini juga sejalan dengan agenda prioritas Presidensi  G20 Indonesia  terkait Cross-Border Payments Roadmap untuk menjaga momentum, yang dimulai setelah dua peridoe Presidensi G20, tantangan penyelesaian internasional mengenai pembayaran antarnegara. Perkembangan ini juga merupakan langkah atau kunci mewujudkan visi membangun jaringan sistem pembayaran ritel yang cepat dan efisien di ASEAN, yang pada akhirnya mempercepat transformasi digital dan integrasi keuangan baik untuk individu maupun bisnis.

Kini  di Indonesia penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran meningkat pesat. Berdasarkan riset dari Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) volume transaksi menggunakan QRIS meningkat 202 persen  dari 124 juta transaksi pada 2020 menjadi 375 juta transaksi pada 2021. Selain itu, pertumbuhan mitra QRIS meningkat 5,8 juta menjadi 14,8 juta. Harapan selanjutnya adalah peningkatan penggunaan QRIS dari akuisisi 13 juta  menjadi 15 juta merchant pada 2022.

* Penulis Adalah Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas: Ekonomi, Jurusan D-IV Ilmu Administrasi Perkantoran, Angkatan 2021

*Informasi yang disampaikan dalam Artikel ini sepenuhnya merupakan Tanggung Jawab Penulis

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version