Ia mengatakan, perusahaan ekonomi baru yang terdaftar sejak reformasi peraturan itu mewakili lebih dari 25 persen atas total kapitalisasi pasar bursa efek di Hong Kong.
“Jadi, perusahaan ekonomi baru adalah kontributor utama likuiditas pasar kami. Dalam waktu yang sangat singkat, yakni hanya tiga tahun, Hong Kong juga menjadi pasar penggalangan dana biotek terbesar se-Asia Pasifik dan terbesar kedua secara global,” kata Aguzin.
Ia menambahkan, pada akhir September 2021, HKEX telah menyambut 77 daftar perusahaan kesehatan dan biotek yang mengumpulkan lebih dari 30 miliar dollar AS sejak peluncuran aturan baru.
“Dan pipeline IPO terus menjadi sangat kuat. Sampai hari ini, ada lebih dari 50 perusahaan kesehatan yang telah mengajukan aplikasi IPO secara publik,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya juga tengah melakukan perubahan aturan, sehingga menarik perusahaan untuk IPO, khususnya bagi startup. Aturan itu, antara lain memberi kesempatan perusahaan melakukan IPO kendati belum untung, merilis regulasi multiple voting share (MVS).
“Regulasi MVS ini dibuat untuk membuka peluang perusahaan teknologi melaksanakan IPO dengan tetap menjaga pengendalian dari para pendiri perusahaan. Pasalnya, aturan ini memungkinkan pemegang satu saham dapat memiliki lebih dari satu hak suara,” jelasnya.
Comments