in ,

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, IHSG Turun Tipis

Kepada Pajak.com, Kepala Investasi Mirae Asset Sekuritas Roger M.M, efek tapering yang dilakukan oleh The Fed bahkan tidak akan berdampak serius pada pasar modal Indonesia. Sebab pelaku pasar sudah price in atas rencana tapering.

“Pelaku pasar akan lebih mencermati kinerja kuartal III tahun 2021 dan data makro ekonomi. Lalu, window dressing akan menjadi faktor pemicu penguatan IHSG dalam beberapa pekan ke depan,” kata Roger.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menambahkan, kendati pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 melambat, purchasing managers index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober 2021 bertengger di level 57,2 atau naik dibanding bulan September yang berada di peringkat 52,2. Pencapaian level PMI manufaktur Indonesia ini tertinggi, bahkan melampaui PMI sejumlah negara manufaktur dunia, diantaranya India (55,9), Vietnam (52,1), Jepang (53,2), Rusia (51,6), Tiongkok (50,6), dan Korea Selatan (50,2).

Baca Juga  Uang THR Buat Investasi? Kenali Instrumen Reksa Dana Terbuka

“Memang kondisi makroekonomi sangat berpengaruh terhadap minat investor, penerapan pelonggaran PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) dan hasil positif penanggulangan Covid-19 di tanah air, vaksinasi pun menjadi faktor positif bagi IHSG untuk terus meningkat,” kata Nafan.

Mirae Asset Sekuritas memperkirakan, hingga akhir tahun 2021 IHSG masih bisa menuju ke 6.880. Ini artinya IHSG masih berpotensi naik 4,53 persen jika menggunakan patokan posisi di 6.581,78.

Selain itu, Mirae Asset Sekuritas memberikan pilihan sektor dan saham yang bisa dijadikan pertimbangan karena memiliki prospek yang cemerlang, diantaranya sektor perbankan dengan emiten pilihan BBCA, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Baca Juga  Jokowi Terima Kunjungan CEO Apple, Ini yang Dibahas

Sekuritas mencatat, hingga September 2021, pertumbuhan kredit 1,2 persen secara bulanan dan naik 2,2 persen secara tahunan. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih besar membuat loan to deposit ratio (LDR) kurang dari 80 persen, hal ini pertama kali sejak Februari 2021.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

194 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *