Permudah Investasi SBN, Mirae Asset dan Bank DBS Luncurkan M-STOCK Online Retail Bond
Pajak.com, Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (Mirae Asset) berkolaborasi dengan PT Bank DBS Indonesia (Bank BDS) meluncurkan instrumen investasi baru, yaitu M-STOCK Online Retail Bond. Instrumen ini diluncurkan untuk mempermudah investasi Surat Berharga Negara (SBN) melalui platform M-STOCK.
CEO Mirae Asset Tae Yong Shim menjelaskan, M-STOCK Online Retail Bond menyediakan akses kepada investor untuk membeli seluruh seri obligasi pemerintah di pasar sekunder, termasuk SBN konvensional dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara). Ia mengatakan, instrumen ini memiliki risiko relatif rendah dan dijamin oleh undang-undang.
“Mirae Asset bersama Bank DBS Indonesia menghadirkan inovasi melalui M-STOCK Online Retail Bond, sebagai sebuah solusi investasi yang memberikan kemudahan bagi investor ritel. Platform ini dirancang dengan teknologi canggih, real-time, tanpa hambatan (seamless), dan terjangkau dengan minimal nominal pembelian Rp1 juta,” jelas Shim dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (29/2).
Dengan adanya kolaborasi bersama Mirae Asset dan Bank BDS, ia mengklaim, investor akan memiliki alternatif investasi yang lebih stabil dan dapat digunakan sebagai strategi diversifikasi portofolio, terutama di tengah kondisi pasar yang bervolatilitas tinggi.
”Saat ini obligasi pemerintah merupakan salah satu pilihan investasi konservatif yang dapat membantu investor ritel dalam menghadapi ketidakstabilan pasar. Namun, investor ritel biasanya belum memiliki akses yang mudah untuk berinvestasi di instrumen ini karena memerlukan pembelian minimum,” jelas Shim.
Menurutnya, instrumen obligasi lebih stabil karena pergerakannya yang pasif. Selain itu, investor obligasi juga dapat menerima keuntungan investasi pendapatan tetap yang dibayarkan secara berkala melalui kupon bunga.
“Dengan akses yang lebih mudah ke instrumen obligasi melalui M-STOCK, kami meyakini investor ritel dapat mengembangkan portofolionya secara lebih aman untuk tujuan jangka panjang,” ujar Shim.
Ia menyebut, fitur real-time saat bertransaksi obligasi pada aplikasi M-STOCK bisa terjadi berkat dukungan dari Application Programming Interface (API) oleh Bank DBS Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar nasabah Mirae Asset mendapatkan harga terbaik untuk obligasi pemerintah secara langsung, baik untuk transaksi beli maupun jual.
”Instrumen ini mampu memberikan efisiensi, transparansi, dan efektivitas biaya yang lebih baik,” imbuh Shim.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Bank DBS Lim Chu Chong, menyatakan kesiapannya untuk bermitra dengan Mirae Asset. Ia berharap kemitraan ini dapat meningkatkan aksesibilitas terhadap produk investasi, memperkuat literasi keuangan, dan menumbuhkan budaya investasi yang bertanggung jawab.
”Sebagai mitra tepercaya untuk pertumbuhan bisnis, kami siap untuk menciptakan nilai yang lebih besar bagi para pelanggan kami. Dengan menggabungkan keahlian Bank DBS Indonesia di bidang perbankan digital, dengan kekuatan Mirae Asset di bidang investasi dan manajemen aset, kami akan menyediakan layanan keuangan komprehensif yang memberdayakan individu dan bisnis,” ungkap Chong.
Sementara itu, Direktur Global Financial Markets Bank DBS Puneet Punj optimistis pasar obligasi Indonesia di tahun 2025 menawarkan prospek yang menarik bagi para investor.
”Dukungan kebijakan moneter dan fiskal, serta potensi penurunan suku bunga, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan imbal hasil investasi di pasar obligasi domestik,” jelas Punj.
Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Direktur Mirae Asset Arisandhi Indrodwisatio, Direktur Mirae Asset Tomi Taufan, beserta jajaran manajemen kedua perusahaan.
Sebagai informasi, kolaborasi Mirae Asset dengan Bank DBS telah terjalin sebelumnya melalui pengembangan layanan Rekening Dana Nasabah (RDN). Layanan ini dihadirkan untuk memudahkan investasi masyarakat dan meningkatkan literasi pasar modal.
Comments