Presiden Prabowo Resmikan Bank Emas Pertama di Indonesia
Pajak.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi meresmikan layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI), menandai sejarah baru dalam perekonomian nasional. Peresmian ini dilakukan pada 26 Februari 2025, menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian ekonomi.
“Dalam perjalanan bangsa Indonesia kita, pemerintah yang saya pimpin sekarang telah melakukan beberapa kebijakan strategis sebagai ikhtiar menuju kemandirian ekonomi. Menuju Indonesia yang aman, adil, makmur, kuat, dan berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar Prabowo dalam sambutannya, dikutip Pajak.com pada Kamis (27/2/2025).
Indonesia yang memiliki cadangan emas terbesar ke-6 di dunia kini untuk pertama kalinya memiliki layanan Bank Emas. Keberadaan Bank Emas ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi nasional serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Prabowo mengungkapkan bahwa persiapan layanan Bank Emas ini tidaklah singkat, melainkan memakan waktu cukup lama, bahkan lebih dari empat tahun. “Takdir saya bahwa saya yang resmikan. Sekali lagi saya harus ucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi. Kalau ada program yang jasanya pemerintahan sebelumnya banyak, presiden sebelumnya harus dihadirkan,” kata Prabowo.
Prabowo juga menegaskan bahwa keberhasilan program ini tak lepas dari kerja keras pemerintahan sebelumnya. Ia bahkan berencana bertemu dengan Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan rasa terima kasihnya. “Mungkin saya besok akan ketemu Pak Jokowi, dan akan minta maaf. Minta maaf Pak Jokowi, Bapak yang bekerja keras bersama menteri Bapak,” tambahnya.
Kebijakan Ekonomi Strategis Pemerintah
Selain peresmian Bank Emas, Prabowo juga menyampaikan beberapa kebijakan strategis pemerintah yang bertujuan memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Salah satunya adalah kewajiban penyimpanan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam di dalam negeri. Ia optimistis kebijakan ini dapat meningkatkan devisa negara hingga 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per tahun.
“Kita telah mengumumkan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui kewajiban penyimpanan devisa hasil ekspor sumber daya alam di dalam negeri. Dengan langkah ini yang mulai berlaku bulan Maret tanggal 1, maka devisa hasil ekspor kita diperkirakan akan bertambah sebanyak 80 miliar dolar AS di tahun 2025,” jelasnya.
Selain itu, pada 24 Februari 2025, pemerintah juga meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Danantara ini memiliki total aset lebih dari 900 miliar dolar AS, yang akan digunakan untuk mempercepat pembangunan industri hilirisasi di Indonesia.
“Dengan dana ini, nilai tambah dari semua sumber daya alam kita bisa dipercepat secara signifikan. Nilai tambah bisa belasan kali, bisa puluhan kali, bahkan bisa ratusan kali,” tegasnya.
Peresmian layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI merupakan langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan ekonomi yang lebih mandiri dan berdaulat. Dengan adanya layanan ini, masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan keuangan berbasis emas, yang diyakini akan semakin menguatkan perekonomian nasional.
“Hal-hal baru atau terobosan pasti mengundang pertanyaan. Tapi dengan niat yang baik, dengan tekad yang kuat, serta dengan keinginan untuk menegakkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kita yakin dan percaya bahwa kekayaan kita akan dijaga,” ujar Prabowo.
Comments