in ,

Pekan Kedua Februari, Pasar Modal Meningkat

Pekan Kedua Febuari, Bursa Pasar Modal Meningkat
Foto: Bursa Efek

Pajak.com, Jakarta – Selama tanggal 8 sampai 11 Februari 2021, pasar modal tanah air mencatatkan pergerakan data perdagangan yang ditutup bervariasi. Kapitalisasi pasar mengalami peningkatan sebesar 1,19 persen atau sebesar Rp 7.328,913 triliun dari Rp 7.242,985 triliun pada pekan pertama Febuari 2021 lalu. Demikian keterangan tertulis dari Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono, kepada Pajak.compada Sabtu Malam (13/2).

Selanjutnya, peningkatan juga tampak dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,15 persen atau berada pada level 6.222,521. Sementara pada awal Febuari, IHSG berada pada level 6.151,729.

“Rata-rata frekuensi harian bursa selama sepekan berubah 10,92 persen menjadi 1.348.598 kali transaksi dari 1.513.882 transaksi sepekan sebelumnya. Lalu, rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan berubah 17,66 persen menjadi Rp 14,870 triliun dibandingkan pekan lalu sebesar Rp 18,059 triliun,” tulis Yulianto.

Selanjutnya, volume transaksi harian pasar modal mengalami perubahan sekitar 24,77 persen menjadi Rp 15,088 miliar saham, dari yang sebelumnya Rp 20,056 miliar saham pada awal Febuari. Investor asing di bursa mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 14,40 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 14,558 triliun.

Baca Juga  Zakat Fitrah: Besaran dan Cara Bayar Lewat Aplikasi BCA

Pada Senin (8/2), PT Indointernet Tbk (EDGE) merupakan perusahaan ketujuh yang terdaftar di BEI tahun 2021. EDGE bergerak pada sektor teknologi dengan subsektor software dan IT services.

Kemudian, pasar obligasi pada hari yang sama, ada obligasi berkelanjutan II PP Properti tahap II tahun 2021 yang dicatatkan di BEI. Obligasi milik PT Pembangunan Perumahan Properti Tbk (PPRO) ini ditawarkan dengan nilai nominal sebesar Rp 300 miliar dan berjangka waktu 370 hari. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini adalah idBBB- (triple B minus). PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk merupakan wali amanat dalam obligasi ini.

Selanjutnya, pada Rabu (10/2), obligasi berkelanjutan II Duta Anggada Realty tahap I yang diterbitkan oleh PT Duta Anggada Realty Tbk. Obligasi ditawarkan dengan nilai nominal sebesar Rp 204 miliar, tingkat bunga 11,50 persen per tahun, serta jangka waktu 370 hari. Hasil pemeringkatan dari Pefindo, yakni irBBB+ (triple B plus). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Baca Juga  Langkah-Langkah Persiapan Masa Pensiun bagi Generasi Milenial

Hari berikutnya, Kamis (11/2), diterbitkan obligasi berkelanjutan V Sarana Multigriya Finansial tahun 2021 dengan tingkat bunga tetap dan sukuk mudharabah berkelanjutan I. Obligasi yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) ini tercatat sebesar Rp 1,9 triliun, sedangkan sukuk mudharabah berkelanjutan I  sebesar Rp 100 miliar dengan jangka waktu 370 hari. Obligasi ini mendapatkan hasil pemeringkatan Pefindo idAAA (triple A), sedangkan untuk sukuk meraih idAAA (sy) (triple A syariah). Wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pada hari yang sama pula, obligasi berkelanjutan II Jaya Ancol tahap II ditawarkan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp 731 miliar. Obligasi ini berperingkat idA (single A) dan PT Bank Permata Tbk sebagai wali amanatnya.

“Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 8 emisi dari 7 emiten senilai Rp 4,38 triliun. Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 472 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 426 triliun dan 475 dolar AS juta  yang diterbitkan oleh 130 emiten,” tulis Yulianto.

Baca Juga  Sisakan THR untuk Investasi, Ini Keuntungan Deposito Syariah

Terakhir, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 138 seri dengan nilai nominal Rp 4 ribu triliun dan 400 juta dolar AS. Efek beragun aset (EBA) sebanyak 11 emisi dengan nilai Rp 7,29 triliun.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *