in ,

Komitmen Untuk Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah

“Baik melalui komite ekonomi dan keuangan syariah yang kita bangun, melalui mitra-mitra kerja daripada komite nasional ini, dan ada pula beberapa lembaga seperti MES, ini juga nanti akan berperan dalam mengembangkan literasi, yang paling kuat itu ada IAEI,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga melibatkan e-commerce untuk mengedukasi dan memasarkan produk-produk halal dengan slogan bernada Islami. Tidak hanya itu saja, jaringan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, serta pondok pesantren ikut andil dalam upaya-upaya pengembangan sosialisasi dan literasi ekonomi syariah.

“Sektor keuangan itu ada BMT (Baitul Maal Tamwil) di sana (ormas), kemudian sektor riil-nya ada koperasi-koperasi di pesantren, bahkan juga ada pertanian yang modern itu juga sudah mulai ada, dan dengan melalui BLK-BLK (Balai Latihan Kerja) di pesantren. Semua ini menjadi bagian daripada pengembangan sosialisasi maupun juga literasi,” imbuhnya.

Baca Juga  Syarat dan Cara Mengurus Perubahan HGB Jadi SHM

Wapres berharap target pemerintah mengubah Indonesia dari konsumen halal menjadi produsen halal dapat segera disosialisasikan, agar sistem yang telah dibangun oleh pemerintah dapat mendukung para pengusaha berbasis syariah dari seluruh level, sehingga akan semakin berkembang.

“Ini harus juga kita sosialisasikan kepada masyarakat, karena itu pengusaha-pengusaha yang berbasis syariah ini akan kita tumbuhkan baik itu pengusaha kecil maupun juga pengusaha besar. Ini bagian daripada ekosistem yang kita bangun itu,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  Wamenkeu: Hampir Semua Investor Eropa Tekankan Prinsip ESG dan Ekonomi Hijau 

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *