in ,

Ketegangan Rusia dan Ukraina Berdampak Tipis ke IHSG

“Kami menilai bahwa sentimen itu akan mendorong harga komoditas meningkat, sehingga menguntungkan Indonesia. Apalagi Indonesia menjadi eksportir besar dunia untuk sejumlah komoditas,” jelas Peter.

Hal senada juga diungkap analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya. Ia memastikan, ketegangan antara Rusia dan Ukraina hanya menimbulkan dampak negatif sesaat. Pada awal pekan (21 Februari 2022), IHSG mendapat sentimen positif karena rilis data surplus anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang naik 163 persen pada Januari 2022—dibandingkan tahun lalu di periode yang sama. Kemudian, IHSG baru menurun menjelang akhir pekan (24 Februari 2022) sebesar 1,48 persen karena pengumuman serangan militer Rusia ke Ukraina.

Baca Juga  Jokowi Tinjau Smelter Grade Alumina Refinery untuk Hilirisasi Bauksit

“Meskipun begitu, konflik ini memberi sentimen negatif sesaat saja bagi IHSG. Jumat ini (25 Februari 2022) IHSG rebound tinggi karena investor asing kembali masuk bahkan melakukan net buy lebih Rp 1 triliun,” kata Cheryl.

Ia menilai, investor asing melakukan net buy karena lebih dipengaruhi oleh data fundamental ekonomi Indonesia terus menunjukkan perbaikan. Selain itu, kasus varian Omicron di tanah air juga relatif terkendali, kematian yang rendah, dan kapasitas rumah sakit memadai. Sentimen positif lainnya masih berasal dari rilis data laba bersih perbankan yang cukup besar pada beberapa pekan lalu. Kondisi ini menunjukkan perbaikan di atas perkiraan pasar.

Sementara itu, menurut analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, kenaikan IHSG pada penutupan perdagangan di akhir pekan, sejalan dengan pergerakan indeks Amerika Serikat (AS) dan Asia yang juga bergerak menguat. Hal ini didorong oleh sentimen konflik Rusia dan Ukraina yang mulai mereda karena adanya sanksi ekonomi dari negara-negara G7, yakni AS, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Kanada.

Baca Juga  Sisakan THR untuk Investasi, Ini Keuntungan Deposito Syariah

“Untuk pekan depan, diperkirakan support IHSG berada di level 6.698 dengan resistance di 6.930. Pelaku pasar akan menunggu rilis data inflasi Indonesia dan mencermati perkembangan konflik Rusia dan Ukraina, serta pengetatan kebijakan moneter dari AS,” kata Herditya.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *