Pajak.com, Jakarta – Di minggu pertama Maret 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pergerakan data perdagangan yang cukup fluktuatif, tetapi masih dalam kategori positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 0,27 persen atau ditutup pada level 6.258,749 dari level 6.241,796 pada penutupan perdagangan pekan lalu.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menjelaskan, rata-rata frekuensi harian bursa mengalami peningkatan sebesar 0,85 persen menjadi 1.408.070 kali transaksi dari 1.396.236 kali transaksi pada sepekan sebelumnya. Sementara itu, perubahan sebesar 0,05 persen terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa menjadi sebesar Rp 7.352,213 triliun dari Rp 7.355,579 triliun pada pekan lalu.“Rata-rata volume transaksi harian pada pekan ini juga mengalami perubahan sebesar 0,74 persen menjadi 22,015 miliar saham dari 22,180 miliar saham pada pekan yang lalu. Perubahan sebesar 14,41 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sepekan menjadi Rp 14,216 triliun dibandingkan pekan sebelumnya, yaitu sebesar Rp 16,610 triliun,” kata sekretaris perusahaan BEI, melalui siaran tertulis yang diterima Pajak.com, pada Sabtu pagi (6/3). Adapun investor asing, pada Jumat malam (5/3), mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 957,06 miliar. Sementara sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 14,209 triliun.
Pekan ini diwarnai dengan penerbitan obligasi berkelanjutan I tahap II dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga menerbitkan sukuk mudarabah berkelanjutan I tahap II. Obligasi yang ditawarkan dengan nilai nominal sebesar Rp 2,5 triliun, sementara sukuk mudarabah sebesar Rp 500 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi ini adalah idA (single A) dan untuk sukuk mudarabah adalah idA (sy) (single A syariah). PT Bank Mega Tbk adalah wali amanat dari emisi ini.
“BEI mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 13 emisi dari 11 emiten dengan nilai sebesar Rp 11,85 triliun. Total emisi obligasi dan Ssukuk tercatat di BEI saat ini berjumlah 475 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 427,10 triliun dan 47,5 juta dollar AS yang diterbitkan oleh 130 Emiten,” jelas Yulianto.
Selain itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 141 seri dengan nilai nominal Rp 4.076,55 triliun dan 400,00 juta dollar AS. Tercatat pula Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp 7,25 triliun.
Comments