in ,

Vaksin Datang, INDEF Proyeksi Ekonomi Masih Minus

Vaksin Datang, INDEF Proyeksi Ekonomi Masih Minus 1 Persen
FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia menerima 10 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 (bulk) dari Sinovac, pada Selasa siang (2/3). Wakil Menteri Kesehatan Dante Harbuwono mengatakan, bahan baku vaksin ini selanjutnya akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero).

Dante berharap, kedatangan 10 juta bahan baku vaksin ini mampu mempercepat proses vaksinasi Covid-19 dan pemulihan ekonomi di Indonesia.

“Jadi secara keseluruhan kita sudah mendapatkan vaksin kurang lebih 38 juta untuk kebutuhan vaksin pemerintah yang akan dilakukan secara program vaksinasi ke seluruh rakyat indonesia,” ujarnya.

Ke depan, pemerintah masih akan terus menerima vaksin dari Sinovac hingga jumlahnya mencapai 185 juta dosis. Selain dari Sinovac, kata Dante, pihaknya masih menunggu pengadaan dari sejumlah produsen antara lain Pfizer, AstraZeneca, dan Novavax. Vaksin ini untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi ke 186 juta penduduk Indonesia.

Baca Juga  Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Kerja Sama Pemensiunan Dini Pembangkit Listrik Batu Bara

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menilai, kedatangan vaksin tak akan banyak memberi harapan pertumbuhan ekonomi kuartal I (Januari-Maret). Saat ini masyarakat masih dihantui ketidakpastian ekonomi. Indikatornya dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada Februari 2021 sebesar 0,10 persen month to month (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya 0,26 persen (mtm).

“IHK kita masih rendah, normalnya itu 2,5 persen. Laju kredit keuangan pun belum normal, indikasi-indikasi yang menunjukkan implementasi PEN (anggaran) belum bisa didorong,” kata Tauhid kepada Pajak.com, melalui telepon, pada Selasa petang (2/3).

Baca Juga  THR Tak Dibayarkan Perusahaan, Begini Cara Melaporkannya ke Kemenaker

Dengan demikian, INDEF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2021 masih akan mengalami kontraksi 1 persen. Sementara, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih optimistis Indonesia akan tumbuh positif 1,6 sampai 2,1 persen di kuartal I-2021.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *