in ,

Stabilitas Sistem Keuangan Terjaga, Sri Mulyani Beberkan Indikatornya

Stabilitas Sistem Keuangan Terjaga
FOTO: KLI Kemenkeu

Stabilitas Sistem Keuangan Terjaga, Sri Mulyani Beberkan Indikatornya

Pajak.com, Jakarta – Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia pada kuartal IV-2024 tetap terjaga di tengah divergensi pertumbuhan ekonomi dunia serta ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, pada (24/1). Apa saja indikator terjaganya SSK di Indonesia?

“SSK untuk kuartal IV-2024 menurut kami KSSK, tetap terjaga di tengah divergensi pertumbuhan ekonomi dunia, ini karena berbagai negara maju ada yang ekonominya masih kuat, seperti Amerika Serikat (AS). Sementara Eropa dan Tiongkok masih struggle untuk me-recover pertumbuhannya, dan juga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat,” ungkap Sri Mulyani, dikutip Pajak.com(29/1)

Baca Juga  Ditopang Penerimaan Pajak, Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi 156,1 Miliar Dolar AS pada Januari 2025

Dari sisi perekonomian, ia menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat ditopang terutama oleh kenaikan investasi, terjaganya konsumsi rumah tangga, serta peningkatan belanja pemerintah. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada November 2024 dan musim libur akhir tahun termasuk Natal dan tahun baru turut menjadi faktor positif ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024.

”Di sisi eksternal, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan berturut-turut untuk tahun ke-5 pada 2024, disertai indeks PMI manufaktur Indonesia di bulan Desember 2024 kembali ke zona ekspansif. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5 persen di tahun 2024 dan 5,2 persen di tahun 2025,” ujar Sri Mulyani.

Nilai tukar rupiah juga tetap terkendali didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia (BI). Secara keseluruhan tahun 2024, rupiah tercatat di level Rp16.095, melemah 4,34 persen secara point to point. Sri Mulyani menyebut, hal itu masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang sejumlah negara lain, seperti won Korea, peso Mexico, real Brasil, yen Jepang, dan lira Turki. Sebaliknya, nilai tukar rupiah menguat terhadap mata uang kelompok negara maju di luar dolar AS, dan stabil terhadap mata uang kelompok negara berkembang.

Baca Juga  Mahasiswa Merapat! Kemenkeu Buka Lowongan Magang 2025, Ini Persyaratannya

”Perkembangan tersebut sejalan dengan kebijakan stabilisasi BI serta didukung oleh aliran masuk modal asing yang masih berlanjut, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik, serta prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik,” imbuh Sri Mulyani.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2024 juga terjaga. Bulan Desember 2024, tercatat IHK sebesar 1,57 persen. Sementara itu, inflasi volatile food terus menurun didukung oleh peningkatan pasokan pangan seiring berlanjutnya musim panen, serta sinergi dari pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.

“KSSK terus berkomitmen untuk meningkatkan sinergi dan terutama untuk mengantisipasi potensi risiko dan dinamika yang sekarang terus berkembang, terutama dari dinamika geopolitik dunia dan potensi rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik. Dalam hal ini KSSK akan terus memperkuat coordinated policy response dan kewaspadaan di dalam rangka memitigasi kemungkinan risiko bagi perekonomian dan SSK,” pungkas Sri Mulyani.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *